Bisnis.com, JAKARTA—Stem cell (sel punca) kini menjadi salah satu harapan baru dalam pengobatan berbagai jenis penyakit. Perkembangan penelitian dan pengetahuan tentang stem cell terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir.
Sel unik ini menjadi sangat penting dalam dunia medis karena dapat digunakan untuk terapi beragam penyakit yang sulit disembuhkan. Misalnya penyakit leukemia, anemia, thalassemia, cerebral palsy, alzheimer, stroke, dan lainnya, kini bisa diterapi dengan stem cell.
“Potensi stem cell sangat menjanjikan untuk terapi berbagai penyakit, sehingga menimbulkan harapkan baru dalam pengobatan, terutama mengobati penyakit yang sulit disembuhkan baik secara konservatif maupun operatif, seperti penyakit degeneratif, trauma, dan keganasan,” kata dokter Taufik Jamaan, spesialis kebidanan dan kandungan/fertilisasi RS Bunda Jakarta, dalam seminar yang diadakan oleh PT Prodia Stemcell Indonesia, di Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Dalam seminar Harapan Baru Pengobatan Penyakit dengan Stem Cell melalui Terapi Regeneratif, Taufik menuturkan sumber stem cell bisa dari sumsum tulang belakang, darah tepi, dan darah tali pusat.
Dia menjelaskan stem cell darah tali pusat kini banyak dipakai, dan disimpan. Darah itu adalah darah yang mengalir dalam tali pusat bayi sampai ketika dia dilahirkan.
Lalu darah tersebut diambil, diolah, dan disimpan, dan dipakai untuk terapi regeneratif bila suatu saat dibutuhkan oleh anak itu sendiri, ibunya, atau orang lain.
Taufik menuturkan stem cell ini berfungsi dalam membentuk sel darah baru. Juga berperan dalam meregenerasi sistem kekebalan tubuh, dan memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel darah.
Dia mengatakan transplantasi stem cell sudah dilakukan lebih dari 20.000 kali sejak 1988, kepada anak-anak dan orang dewasa.
Sementara itu dokter Cynthia Retna Sartika, dari Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM), mengatakan stem cell darah tepi pusat diambil sejak bayi dilahirkan, saat tali pusat dipotong. Adapun yang diambil adalah darahnya saja, bagian lainnya tidak.
Darah tali pusat tersebut, kata Cynthia, dibawa ke laboratorium dan diproses untuk pemisahan stem cell. Kemudian stem cell akan disimpan pada suhu minus 196 derajat Celcius, dalam nitrogen cair pada sebuah alat yang disebut cryotank, yang membuat sel tetap dalam kondisi baik dan stabil.
“Stem cell ini bisa disimpan sampai lama, terserah keinginan pasien. Setidaknya sampai usia anak tersebut 21 tahun. Bisa dipakai untuk mengobati dirinya sendiri, bila kelak dia sakit,” ungkapnya.
Biaya untuk proses konseling saat ibu hamil sampai melahirkan, dan pengambilan, serta pengolahan stem cell ini sebesar Rp12,5 juta. Kemudian untuk penyimpanan stem cell mencapai Rp1,7 juta per tahun.