Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina EP akan melakukan pengeboran deleniasi di Sumur Gas Benggala, untuk meningkatkan produksinya dan memenuhi kebutuhan gas di wilayah Sumatra Utara.
Agus Amperianto, Manajer Humas Pertamina EP, mengatakan pengeboran deleniasi itu dilakukan untuk mengembangkan sumur yang sudah ada, yakni Sumur Benggala-02 dan Benggala-03. Dengan begitu, perusahaan dapat meningkatkan produksi gas yang saat ini mencapai 2,6 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd) dari Sumur Benggala-01.
"Kami akan melakukan pengeboran di Sumur Benggala-02, dan Benggala-03. Untuk itu, kami memerlukan dukungan dari pemerintah daerah dan pusat, serta masyarakat," katanya melalui siaran pers hari ini, Senin (25/11/2013).
Agus menuturkan saat ini Sumur Benggala-01 sudah memasok sekitar 2,6 MMSCFD untuk PT Perusahaan Gas Negara (Perero) Tbk, dengan menggunakan perjanjian jual beli gas (PJBG) yang sudah ada. Nantinya, produksi dari sumur itu akan mencapai 4,5-5 MMscfd, sehingga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mendapatkan jatah gas untuk pembangkit listriknya.
Anak perusahaan Pertamina itu telah menghabiskan US$18 juta untuk mengebor Sumur Benggala-01. Pasalnya, perusahaan harus mengebor hingga kedalaman 3.400 meter, dan beberapa kali melakukan perbaikan agar gas dari sumur itu dapat diproduksi.
Sebelumnya, Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan pihaknya belum dapat menyepakati harga gas dari Sumur Benggala yang diajukan Pertamina EP. Perusahaan meminta US$8,3 per juta British termal unit (million British thermal unit/MMBtu).
"Saya meminta ada analisa keekonomian lapangan gas itu, termasuk cost recovery yang akan diajukan,” katanya.