Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Defisit, Pemerintah Dorong Investasi Barang Modal

Pemerintah mendorong masuknya investasi barang modal di dalam negeri guna mengurangi defisit barang modal yang kini tengah terjadi. Adapun keterlibatan sektor swasta dinilai memiliki peran paling penting dalam investasi ini.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mendorong masuknya investasi barang modal di dalam negeri guna mengurangi defisit barang modal yang kini tengah terjadi. Adapun keterlibatan sektor swasta dinilai memiliki peran paling penting dalam investasi ini.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, untuk bisa mencapai target MP3EI, keterlibatan swasta merupakan investasi yang diperlukan. Sektor swasta dinilai memainkan peran penting dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi, khususnya dalam hal peningkatan dan penciptaan lapangan kerja.

Pasalnya, anggaran pemerintah sangat terbatas. "Oleh karena itu, kami minta mereka masuk ke Indonesia. Soalnya kita butuh barang modal buatan Indonesia supaya mengurangi defisit barang modal. Kalau sektor industri tumbuh, mereka pasti butuh barang modal," kata Budi dalam acara IHI Forum 2013 "Smart Engineering for Indonesia's Greater Economic Growth" di Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Dia mencontohkan, yang termasuk investasi barang modal seperti truk, alat pemecah batu, alat pemroses makanan, dan sebagainya. Untuk bisa dibuat di Indonesia, itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. "Karena itu kan pengalaman, dan kami minta pengalaman itu dibagi ke Indonesia," tambahnya.

Saat ini, lanjut Budi, dinilai sebagai waktu yang tepaat untuk mengajak investor berinvestasi. Pasalnya, citra Indonesia kini tengah membaik dan kepercayaan global untuk kondisi Indonesia telah meningkat sesuai dengan peningkatan daya saing Indonesia.


CEO IHI Corporation Tamotsu Saito mengatakan, perusahaannya, yang merupakan salah satu perusahaan manufaktur terbesar asal Jepang bisa membantu Indonesia dalam meningkatkan daya saing. Menurutnya, pihaknya siap masuk ke Indonesia untuk menumbuhkan bisnis jangka panjang.

"Banyak alasan mengapa Indonesia sangat penting. Pasarnya yang besar, demografi, banyaknya persamaan dengan Jepang, serta dukungan pemerintah Indonesia yang mendukung kebijakan bisnis," katanya dalam konferensi pers IHI Forum 2013.

Dia mengatakan, Indonesia membutuhkan suplai energi dan infastruktur yang stabil. Oleh sebab itu, IHI Corporation siap membantu Indonesia dalam menyediakan power plant dan infrastruktur. Dia mencontohkan, Indonesia dan Jepang memiliki kesamaan dalam riwayat bencana alam seperti tsunami dan gempa bumi.

"Kami siap memperkenalkan teknologi yang bisa memberikan informasi tanda bahaya bila ada tsunami. Kami berpengalaman dalam jaringan suplai keamanan bencana."

Wakil Ketua Kadin Bidang Infrastruktur Rachmat Gobel menuturkan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, perdagangan bebas dan WTO, pemerintah harus bersikap dengan bijak dan memberikan solusi. Tanpa ada solusi, Indonesia tidak akan memiliki daya saing.

Salah satu yang harus dilakukan adalah membangun infrastruktur. Namun, infrastruktur yang dibangun bukan hanya secara fisik, tetapi bisa menghasilkan produktifitas, efisiensi dan berkualitas.

"Solusi apa yang dilakukan untuk membangun nilai tambah sehingga infrastruktur harus ada manfaatnyaa. Infrastruktur harus memberikan kontribusi yang besar. Kemudian, infrastruktur jangan mentok di harga, mahal sedikit dibawa ke KPK, jadi jangan murah tapi tidak ada nilai tambahnya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper