Bisnis.com, JAKARTA-Pemerintah akan tetap mengalokasikan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk membangun kilang pengolahan bahan bakar minyak (BBM) dengan kapasitas 300.000 barel per hari.
Edy Hermantoro, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, mengatakan pembangunan kilang dengan total investasi Rp90 triliun itu akan didanai secara tahun jamak (multiyears) oleh APBN. Saat ini, pemerintah telah mengeluarkan Rp250 miliar untuk keperluan studi kelayakan (feasibility study/FS).
“Kalau Rp90 triliun itu kan total investasinya. Studi kelayakannya memang dilakukan Pertamina, tetapi tetap pendanaannya dari APBN,” katanya di Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Edy menuturkan, selain kilang yang didanai APBN, pihaknya juga akan mengupayakan pembangunan kilang dengan mekanisme kemitraan pemerintah-swasta (KPS).
Mekanisme itu nantinya akan menggunakan lelang untuk mencari mitra yang dapat merealisasikan pembangunannya.
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebelumnya mengatakan lelang internasional proyek kilang dengan skema KPS akan dilakukan awal 2014. Saat ini, pemerintah melalui Pertamina sedang menyiapkan studi kelayakan proyek kilang KPS.
Studi kelayakan itu dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kilang yang paling cocok untuk dibangun di dalam negeri, khususnya lokasi pembangunannya.
Pemerintah juga sedang menyiapkan insentif berupa pembebasan pajak penghasilan (PPh) badan (tax holiday) selama 10 tahun bagi pemenang lelang.
Kilang yang dibangun dengan mekanisme KPS itu rencananya akan dibangun dengan kapasitas 300.000 barel per hari, dan dikelola oleh pihak asing.
Skema tersebut merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 67/2005 tentang Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur. (ra)