Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Kreatif Mampu Tumbuh 5,76%

Laju pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia pada tahun ini diperkirakan 5,76% atau mencapai Rp641,8 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA--Laju pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia pada tahun ini diperkirakan 5,76% atau mencapai  Rp641,8 triliun.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan nasional 5,74%.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin (18/11/2013), dari sisi nominal, industri kreatif masih didominasi oleh tiga sektor utama, terutama yang berwujud yakni kuliner sebesar Rp208,6 triliun dengan kontribusi 32,5% disusul fesyen dengan kontribusi 28,3% atau Rp181,6 triliun serta sektor kerajinan yang mencapai Rp92,65 triliun (14,4%).

Adapun untuk industri kreatif yang tidak berwujud, kontribusinya dari sisi nominal masih sangat minim yakni rata-rata masih di bawah 3%.

Namun, pertumbuhannya justru terbilang cukup pesat dan di atas rata-rata nasional, terutama untuk layanan komputer dan peranti lunak; periklanan; dan arsitektur yang sudah mencapai 8%.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan kondisi tersebut menunjukan bahwa industri dan ekonomi kreatif di Indonesia mulai memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan.

Hal ini dipengaruhi juga dengan semakin besarnya potensi pasar dalam negeri serta pertumbuhan kelas menengah yang meningkat.
Apalagi sekitar 30% masyarakat Indonesia didominasi oleh kelompok usia produktif dengan rentang usia antara 15 tahun hingga 30 tahun yang memiliki berbagai ide bisnis yang kreatif dan inovatif.

“Prospek pertumbuhan ekonomi dan kreatif di Indonesia sangat besar. Tahun ini diperkiran pertumbuhannya 5,76% dengan nilai kontribusi PDB 7% atau Rp641,8 triliun. Target kami pada 2015, kontribusinya terhadap PDB bisa 8%,” ujarnya, Senin (18/11/2013).

Ekonomi Kreatif harus terus didorong sebab kreatifitas dapat membuka kesempatan baru untuk Indonesia meningkatkan pangsa pasar di perdagangan dunia dan ‘melompat’ ke wilayah penciptaan nilai tambah yang baru.

Selain itu, karena berbasis pengetahuan, ide, dan kreatifitas maka ekonomi kreatif itu tidak akan ada habisnya atau menjadi sumber daya terbarukan.

“Kalau kita hanya mengandalkan komoditas dan manufacturing akan berat. Melalui ekonomi dan industri kreatif ini kita bisa ‘melompat’ dan mendapatkan nilai tambah yang lebih. Sehingga industri dan ekonomi kreatif ini harus kita dorong sehingga menjadi kekuatan ekonomi bari di Indonesia,” ujarnya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper