Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBN Bioetanol Belum Jelas, Pengusaha Ragu

Harga bahan bakar nabati (BBN) jenis bioetanol yang belum jelas meragukan pengusaha besar maupun kecil untuk meningkatkan produksi mereka untuk bauran bahan bakar minyak (BBM) dan lebih memilih menjual ke luar negeri.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Harga bahan bakar nabati (BBN) jenis bioetanol yang belum jelas meragukan pengusaha besar maupun kecil untuk meningkatkan produksi mereka untuk bauran bahan bakar minyak (BBM) dan lebih memilih menjual ke luar negeri.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Spirtus dan Etanol Indonesia (Asendo) Untung Murdiyatmo mengatakan harga beli dari PT Pertamina Rp9.000 tidak ekonomis. Hal ini karena melihat pengelolaan dan pendistribusian yang tidak mudah dari bahan etanol itu sendiri.

"Padahal, dijual ke Filipina hanya selisih sedikit, tetapi setidaknya ada keuntungan daripada dijual di dalam negeri," katanya, Rabu (13/11/2013).

Dia mengatakan karena harga beli yang sangat rendah itu, setidaknya empat perusahaan dari 11 anggota Asendo menutup produksi etanol untuk bauran BBM.

Sebagian besar dari pengusaha kapasitas besar itu menjual tetes mentah sari tumbuhan. Saat ini, hanya dua perusahaan yang masih memproduksi etanol untuk campuran BBM, tetapi mereka menjualnya ke Filipina.

Hal senada juga diungkapkan oleh Asosiasi Pengusaha Bioetanol Indonesia Menik Sumasroh. Dia mengatakan saat ini bioetanol yang diproduksi oleh anggota asosiasi tersebut hanya untuk kalangan terbatas. Asosiasi tersebut terdiri dari produsen bioetanol yang bergerak di usaha kecil menengah.

Hambatan utama dalam pengadaan etanol untuk UKM adalah tidak ada insentif dan diberi beban sama dengan pengusaha besar.

Menik menambahkan untuk menjual bioetanol UKM harus memenuhi syarat memiliki luas lahan 5.000 meter persegi dan memiliki tempat penyimpanan seluas 200.000 meter kubik. "Luas wilayah dan luas storage itu bukan untuk UKM, selain itu juga dikenai bea cukai senilai 200%," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inda Marlina
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper