Bisnis.com, JAKARTA - Ketahanan energi merupakan faktor pendukung utama dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan.
Namun, tingginya pertumbuhan energi semakin memperlebar kesenjangan antara permintaan dan penyediaan, dan akhirnya berujung pada krisis energi.
Permintaan terhadap sumber daya mineral termasuk listrik terus meningkat, seiring dengan pembangunan ekonomi. Selama 2000-2010, permintaan energi tumbuh rata-rata 7% per tahun.
Begitu juga yang terjadi di negara Asean yang sebagian besar negara berkembang dan memiliki kesamaan pola pertumbuhan energi dengan Indonesia.
Maritje Hutapea, Direktur Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan untuk mencapai ketahanan energi dan pembangunan yang berkelanjutan, telah dikembangkan berbagai kebijakan dan program.
"Salah satunya dengan menetapkan target pencapaian dalam bidang energi efisiensi dan konservasi energi," kata Maritje saat memberi pengarahan kepada peserta Penghargaan Efisiensi Energi Nasional (PEEN) 2013, di Bogor, Senin (4/11/2013).
Dia menuturkan target bidang konservasi energi di tingkat nasional Indonesia, adalah penghematan energi primer sebesar 15,6% dari konsumsi energi, dengan pola business as usual pada 2025. Dan menurunkan intensitas energi di semua sektor sebesar 1% per tahun.
Target untuk Asean, katanya, adalah mengurangi intensitas energi primer menjadi 8% pada 2015 dari level 2005.
Pengarahan kepada peserta PEEN ini, ujarnya, untuk mensosialisasikan kegiatan, dan membantu memfasilitasi para peserta dalam mengisi aplikasi lomba.
"Tahun ini merupakan yang kedua kalinya kami melaksanakan PEEN. Acara ini dilatarbelakangi oleh tingkat regional, yaitu ASEAN Energy Award in Building and Energy Management Competition, yang sudah berlangsung sejak 2000," kata Maritje.
Untuk penjaringan peserta Asean Energy Award 2014, katanya, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM mengadakan PEEN 2013. Ada 14 kategori yang dilombakan. Semuanya terdiri atas dua katogi besar, yaitu kategori bangunan gedung hemat energi, dan kategori manajemen energi pada industri dan bangunan gedung.
Untuk PEEN 2013 ini, lanjutnua, sudah mendaftar sebanyak 57 peserta dari industri dan perusahaan bangunan. Batas akhir waktu pendaftaran masih terbuka hingga 24 November 2013. Sedangkan penjurian berlangsung 27-28 November, dan pengumuman pemenang serta penganugerahan PEEN pada 6 Desember 2013.
"Pemenang masing-masing kategori akan diikutkan dalam Asean Energy Award 2014 yang berlangsung pertengahan tahun depan di Laos," ungkap Maritje.