Bisnis.com, JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) segera merealisasikan proyek-proyek terkait dengan master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Kami berharap dengan beroperasinya proyek besar tersebut dapat mendorong kinerja perseroan pada masa mendatang. Proyek itu meliputi perluasan pabrik baja terintegrasi Krakatau - Posco, perluasan pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudra, perluasan pembangkit 120 MW PT Krakatau Daya Listrik, dan perluasan jaringan air minum PT Krakatau Tirta Industri," ujar Irvan Kamal Hakim, Dirut PT Krakatau Steel Tbk, Minggu (3/11).
Terkait Krakatau - Posco, Irvan mengatakan, pabrik yang berlokasi di Krakatau Industrial Estat Cilegon (KIEC) pekerjaan konstruksi pada triwulan III 2013 sudah mencapai 98,15%.
Pembangunan pabrik baja KS - Posco untuk memenuhi kebutuhan produk baja skala nasional dan regional dengan menggunakan teknologi baru berbasis batubara yang efisien.
Irvan menjelaskan dengan terealisasinya pabrik baja KS Posco selain akan meningkatkan kapasitas produksi baja nasional juga akan menurunkan biaya produksi.
"Pekerjaan konstruksi yang kini akan direalisasikan meliputi pembangunan pabrik baru seperti tungku lebur (blast furnace), sinter plant, coke oven, steel making plant, plate mill plant diharapkan akan diselesaikan seluruhnya pada Desember 2013," papar Irvan.
Proyek yang menelan biaya investasi Rp26,9 triliun (tahap 1) diharapkan akan mengurangi ketergantungan impor plate dan semifinish (slab) sehingga menghemat devisa US$1.410 juta serta menyediakan lapangan kerja bagi 2.000 orang saat beroperasi, sedangkan saat ini 2008 Indonesia dan 278 ekpatriat.
Irvan mengatakan, sumber pendanaan proyek ini dari internal Rp9,5 triliun (35,4%) dan sisanya Rp17,3 triliun (64,6%) dari ECA dan perbankan.
Pembangunan terkait MP3EI yang akan direalisasikan dalam waktu dekat adalah pembangunan dermaga 3 berikut jalan akses, terminal Cigading 2 berkapasitas 3.000 ton per jam, 2 fasilitas bongkar muat kapal berkapasitas 1.500 ton per jam, dan dermaga 5.
Pelabuhan ini dirancang memiliki kekuatan sampai dengan 5 ton per meter persegi yang akan melayani kargo alat berat untuk material konstruksi, slan dan plate produk KS Posco.
"Pembangunan pelabuhan menelan investasi Rp950 miliar berasal dari KS Rp190 miliar dan pinjaman Rp760 miliar," jelas Irvan.
Irvan mengatakan melalui pembangunan pelabuhan akan meningkatkan pendapatan perusahaan, menumbuhkan ekonomi sektor industri di Cigading Cilegon, merekrut tenaga kerja 210 orang saat ini, dan 52 orang saat operasi nantinya.
Untuk proyek pembangkit listrik, Irvan mengatakan, proyek dengan nilai investasi US$132 juta sampai triwulan III sudah mencapai 93%.
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap berkapasitas 120 MW akan meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi serta menyerap tenaga kerja 200 orang (50 orang saat beroperasi nanti), jelas Irvan.
Selanjutnya proyek air minum dengan nilai investasi Rp66,4 miliar (internal Rp26,6 miliar dan Bank BRI Rp39,8 miliar), sampai dengan triwulan III sudah mencapai progress konstruksi 98%.
Dengan proyek air bersih ini akan meningkatkan penjualan air bersih 583 liter per detik, sehingga memberi kontribusi signifikan bagi PT Krakatau Tirta Industri selaku anak usaha dan PT KS selaku induk usaha.