Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Eximbank mengakui hingga September 2013, realiasasi pembiayaan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor masih tersendat.
“Realisasi pembiayaan UMKM masih berkisar Rp2,7 triliun dari Rp3,5 triliun yang ada,”ujar Direktur Pelaksana Indonesia Eximbank Basuki Setyajid, Kamis (31/10).
Padahal, pemerintah mengamanatkan Indonesia Eximbank mengalokasikan 10% dari total pembiayaan yang ada untuk sektor UMKM.
Dia mengatakan optimistis target Rp3,5 triliun akan tersalurkan sepenuhnya pada UMKM akhir tahun ini.
“Kami memiliki tanggung jawab moral sebagai alternatif institusi pembiayaan yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah,” tambahnya.
Dia menambahkan bank lain juga mengeluhkan hal yang sama karena sektor UMKM ini sering dianggap nonbankable.
“Bahkan ada seorang direktur bank yang menanyakan pada saya, besarnya konversi jika dia lebih condong pada pembiayaan infrastruktur dan bukannya UMKM,”ungkapnya.
Menurutnya, selama ini kendala UMKM yang paling terlihat pada UMKM adalah unsur networking dan laporan keuangan yang masih terbatas.
Namun, secara umum dia berkeyakinan UMKM yang berorientasi pada ekspor masih akan tumbuh pada 2014.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis mengaku terus akan mengawasi track record Indonesia Eximbank.
Dia memaklumi Indonesia Eximbank jika belum mampu memenuhi target yang diamanatkan pemerintah karena lembaga ini masih tergolong baru.
“Tapi kalo sudah 4 tahun masih belum bisa memenuhi target pembiayaan UMKM, ya pasti akan kita jewer itu,”tambahnya. (Amanda K. Wardhani)