Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri farmasi menilai konsumen di Indonesia masih kurang percaya diri terhadap produk obat-obatan buatan dalam negeri. Hal tersebut merupakan salah satu tantangan dalam mencapai target pertumbuhan industri ke depan.
Kendrariadi Suhanda, Chairman Pharma Material Management Club, mengatakan produk farmasi dalam negeri sudah memiliki standar nasional Indonesia bahkan sebagian sudah memenuhi standar internasional.
"Farmasi ini kan berkaitan dengan jiwa, sebenarnya obat-obat buatan dalam negeri sudah baik. Lucunya saya pernah pergi ke Malaysia dan ketemu banyak orang Indonesia yang berobat, tapi obat yang diberi dokter di sana adalah obat-obatan dari Indonesia," ujarnya usai mengadiri pembukaan pameran Allpack, Allplas dan IPEX 2013 di JI Expo, Kemayoran, Rabu (30/10/2013).
Meski begitu, katanya, industri dalam negeri tidak perlu pesimistis karena pangsa pasar dalam negeri masih sangat besar dengan jumlah penduduknya yang terus bertambah.
Kendra mengungkapkan komposisi bahan baku farmasi saat ini adalah 25%-30% bahan baku dan 10%-15% untuk kemasan, dan sisanya untuk bahan lain.
"Pada pameran [kemasan dan plastik] seperti ini, kami dari industri farmasi melihat peluang untuk efisensi kemasan yang baik ini bisa menekan harga obat karena lebih efisien," katanya. (ra)
Konsumen Kurang Percaya Produk Farmasi Lokal
Pelaku industri farmasi menilai konsumen di Indonesia masih kurang percaya diri terhadap produk obat-obatan buatan dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

54 menit yang lalu
Indonesian Market Bets on Dovish Fed to Safeguard Foreign Inflow
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 jam yang lalu
DJP Buka-bukaan Alasan Kepatuhan Formal Wajib Pajak Turun

2 jam yang lalu