Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Petrokimia, Nippon Shokubai Genjot Produk Acrylic Acid

Menteri Perindustrian MS Hidayat meresmikan pembangunan perluasan pabrik petrokimia milik PT Nippon Shokubai Indonesia (PT NSI) dengan investasi US$332 juta.

Bisnis.com, CILEGON - Menteri Perindustrian MS Hidayat meresmikan pembangunan perluasan pabrik petrokimia milik PT Nippon Shokubai Indonesia (PT NSI) dengan investasi US$332 juta.
 
Hidayat mengatakan investasi akan digunakan untuk perluasan pabrik yang menghasilkan produksi acrylic acid sebesar 80.000 ton per tahun, sehingga total kapasitas menjadi 140.000 ton.

Selain produk acrylic acid, investasi juga akan digunakan untuk pembangunan plant superabsorbent polymer, yang merupakan turunan acrylic acid dengan kapasitas 90.000 ton per tahun. Produk baru ini merupakan salah satu bahan baku dalam produksi diapers (popok sekali pakai).

"Saat ini sudah diproduksi di empat wilayah, yaitu Jepang, Amerika, Eropa, dan China. PT NSI merupakan salah satu produsen terbesar di Asia Tenggara untuk produk acrylic acid dan turunannya, " kata Hidayat dalam acara Peresmian Perluasan pabrik PT NSI, di Cilegon, Rabu (23/10).

Selain itu, proyek perluasan pabrik ini bertujuan untuk mengoptimalkan perolehan nilai tambah melalui pemanfaatan bahan baku ethylene dari PT Chandra Asri Petrochemical dan soda kaustik dari PT Asahimas Chemical.

Dengan selesainya proyek perluasan ini, tenaga kerja yang akan diserap mencapai 170 pekerja. Adapun saat ini jumlah pekerja PT NSI mencapai 390 pekerja.

"Saya berharap ini bisa terus memperkuat jaringan rantai pasok dari hulu hingga ke hilir. Kondisi ini secara nyata akan memperkuat industri petrokimia dan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional, melalui perolehan devisa dan penyerapan tenaga kerja,"katanya.

Presiden Direktur PT NSI Masakazu Tanaka mengatakan ekspansi unit produksi arcylic acid dan superabsorbent polymer ini baru pertama kali dilakukan oleh PT NSI  dalam waktu yang bersamaan. Menurutnya, popok sekali pakai merupakan bisnis utama PT NSI dan akan terus ditingkatkan.

"Di Indonesia, permintaaan terus meningkat. Oleh sebab itu, kami terus meningkatkan kapasitas," katanya.

Perusahaan, sambungnya, cukup mengetahui bahwa pemerintah Indonesia memiliki peraturan dan kebijakan tersendiri untuk memperkuat mata rantai bisnis petrokimia dari hulu ke hilir.

"Kami sangat menghargai dukungan yang berkelanjutan dari pemerintah."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper