Bisnis.com, JAKARTA - Puncak produksi bawang merah terjadi pada periode Juli-Oktober tahun ini, sedangkan pada awal 2014 diperkirakan produksi bawang merah lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim mengatakan puncak produksi bawang merah mengalami sedikit kemunduran akibat anomali cuaca, sehingga puncaknya terjadi pada bulan ini (Oktober).
“Sementara itu, pada awal 2014, yaitu Februari hingga Juni akan terjadi penurunan produksi sehingga produksi kemungkinan akan lebih rendah dari kebutuhan,” katanya, Senin (21/10/2013).
Meskipun demikian, jelas Hasanuddin, hal ini merupakan siklus tanaman sehingga dia meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir. Mekanisme pasar akan berjalan secara normal, katanya, karena pemerintah akan melakukan upaya untuk menjaga kestabilan pasokan.
Salah satunya dengan mengatur pemasukan bawang merah impor. Pemerintah, lanjutnya, akan mengontrol waktu pemasukan bawang impor tersebuthal ini dilakukan guna menjaga upaya pihak tertentu yang sengaja ingin merusak kestabilan pasokan bawang emrah dalam negeri.
“Kami akan menjaga agar ketika panen raya seperti sekarang, tidak akan ada pemasukan impor bawang merah. Terutama ke lokasi-lokasi sentra produksi bawang merah,” katanya.
Produksi bawang merah rata-rata nasional sekitar 1 juta ton per tahun, sedangkan konsumsi per bulan diperkirakan sekitar 70.000 ton. Berdasar pada data ini, maka kebutuhan bawang secara nasional seimbang dengan produksinya.