Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan menyebutkan ada tambahan satu lokasi pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk anggaran tahun depan.
Kepala Dinas Tata Kota dan Permukiman (DTKP) Kota Balikpapan Muhaimin mengatakan satu lokasi ini sudah hampir pasti disetujui karena lahan sudah siap untuk dibangun. Tercatat, saat ini sudah ada tujuh tower rusunawa yang berdiri di Balikpapan baik yang sudah selesai dibangun maupun yang masih dalam progress pembangunan.
“Karena untuk mendapatkan tower rusunawa itu, kami harus menyediakan lahannya. Sudah ada sertifikat tanahnya sehingga siap bangun,” ujarnya ketika dihubungi, Minggu (20/10/2013).
Namun, Muhaimin mengaku kemungkinan jumlah tower yang akan dibangun bisa bertambah sesuai dengan hasil rapat teknis bersama. Seperti tahun lalu, katanya, rencana jatah pembangunan rusunawa untuk Balikpapan yang hanya mendapat satu tower berubah menjadi dua tower karena lahannya dianggap bisa untuk diselesaikan.
Karena itu, DTKP berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk mencari lahan milik pemerintah yang sudah lengkap legalitasnya. “Agar bisa mendapatkan tower rusunawa lagi. Proyek ini yang mengerjakan pusat, kami hanya menyediakan lahannya saja,” tambahnya.
Adapun rusunawa yang berasal dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Muhaimin mengaku masih belum mendapatkan lahan yang pas. Dia menyebutkan seluruh program yang potensial untuk diajukan ke pemerintah pusat untuk mendapat bantuan akan diajukan sesuai dengan porsi anggaran yang ada.
Peruntukan rusunawa tersebut ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan yang berada di Ring I. Walikota Balikpapan Rizal Effendi menambahkan peruntukan rusunawa tersebut juga akan diberikan kepada warga yang tinggal di lahan kritis yang rentan terhadap bencana. "Sehingga bisa menimbulkan rasa aman bagi warga tinggal di kota ini," tukasnya.
Peminat rusunawa, imbuh Muhaimin, selama ini cukup tinggi ditunjukkan dari selalu penuhnya kamar yang ditawarkan kepada para penyewa. Hanya saja, ada beberapa lokasi yang masih belum dioptimalkan penggunaannya karena fasilitas yang tidak bisa maksimal. Dia mencontohkan rusunawa yang berada di Kelurahan Manggar, pada lantai teratas tidak disewakan karena debit air yang kecil sehingga rentan mengganggu kenyamanan pengguna.
Dia menyebutkan biaya sewa per bulan bervariasi mulai Rp350.000 di lantai 2, Rp325.000 di lantai 3 dan 4, serta Rp300.000 untuk lantai 4. Adapun untuk lantai 1 tidak disewakan karena sebagai fasilitas umum bagi penghuni.
Muhaimin menambahkan paling lama periode penyewaan yang dilakukan oleh satu penghuni selama tiga tahun. Tujuannya agar ada rotasi penghuni yang dapat melayani pendaftar lainnya.