Bisnis.com, JAKARTA - Produksi perikanan tangkap dan budidaya pada 2014 ditargetkan mencapai 20,05 juta ton atau naik 8,4% dari target 2013 yang ditetapkan sebesar 18,49 juta ton.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif cicip Sutardjo mengatakan target produksi ikan sebesar 20,05 juta ton pada 2014 terdiri dari produksi perikanan tangkap 6,08 juta ton dan produksi perikanan budidaya sebesar 13,97 juta ton.
Sebelumnya, target produksi perikanan pada 2014 ditargetkan mampu mencapai 22,39 juta ton, yakni 5,50 juta ton perikanan tangkap dan 16,89 juta ton perikanan budidaya.
"Komoditi udang dan tuna masih menjadi tumpuan untuk target produksi," ujar Sharif dalam rapat koordinasi Kadin Indonesia, Jumat (18/10/2013).
Target tersebut, imbuhnya, didasarkan pada capaian positif produksi perikanan sepanjang 2013. Ditjen Perikanan Tangkap mencatat volume tangkapan ikan sepanjang Januari-Juni 2013 mencapai 2,57 juta ton.
Sementara itu, berdasarkan data Ditjen Perikanan Budidaya, hingga semester I/2013 produksi udang budidaya telah mencapai 320.000 ton, produksi ikan bandeng 273.332 ton, produksi ikan patin 248.691 ton, dan produksi rumput laut 3,50 juta ton.
Selain itu, kinerja ekspor produk perikanan jufa tercatat cukup baik yakni mencapai volume 621.700 ton senilai US$1,97 juta pada semester I/2013.
"Komoditi udang masih menjadi primadona ekspor dengan menyumbang 36,7 % atau US$ 723,6 juta. Sedangkan negara tujuan ekspor masih tertuju pada pasar Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa dan China," tutur Sharif.
KKP juga manargetkan nilai tukar nelayan/pembudidaya ikan dapat menyentuh angka 112, sedangkan tingkat konsumsi ikan dalam negeri naik menjadi 38 kg per kapita. "Kita harap tahun depan kasus penolakan ekspor hasil perikanan dengan negara mitra bisa ditekan dibawah 10 kasus,” kata Sharif.