Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEK Palu Membuka Pasar Asean dan Dunia

Bisnis.com, PALU - Masyarakat Palu patut berbangga atas ditetapkannya Kawasan Industri Palu (KIP) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang terletak di atas lahan seluas 1.500 hektare di utara Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini.

Bisnis.com, PALU - Masyarakat Palu patut berbangga atas ditetapkannya Kawasan Industri Palu (KIP) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang terletak di atas lahan seluas 1.500 hektare di utara Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini.

Ditetapkannya KEK Palu oleh Dewan Nasional KEK pada pertengahan 2013 itu juga menjadi kado HUT ke-35 kota yang berpenduduk sekitar 310.000 jiwa ini.

Pada saat peringatan hari jadi ke-35 Kota Palu pada 27 September 2013, Wali Kota Rusdy Mastura tampak penuh semangat berceritera tentang KEK dan masa depannya.

Dia menyebut ada 57 perusahaan dari dalam maupun luar negeri yang telah mendaftar untuk berinvestasi di KEK itu. Perusahaan itu bergerak di bidang perakitan mobil, pertambangan, pengolahan hasil perkebunan dan perikanan, pergudangan, hingga sektor jasa.

Total investasi mereka sekitar Rp56 triliun dengan serapan tenaga kerja diperkirakan lebih dari 100.000 orang.

Dari lahan KEK seluas 1.500 hektare nantinya dibagi menjadi kawasan industri seluas 700 hektare, kawasan perumahan 500 hektare, taman pendidikan dan pusat penelitian 100 hektare, kawasan komersial 100 hektare, kawasan olahraga 50 hektare, pergudangan 15 hektare, dan kawasan lain-lain mencapai 5 hektare.

Infrastruktur pendukung KEK Kota Palu akan dibangun mulai 2014, dan ditargetkan selesai dalam 3 tahun. Infrastruktur itu antara lain jalan tol, instalasi listrik dan air, serta perluasan pelabuhan dan bandara.

Rusdy mengatakan KEK akan membuat ekonomi Kota Palu dan Sulawesi Tengah bertumbuh pesat karena aktivitas bisnis yang tinggi sehingga akan menciptakan berbagai peluang usaha di sekitar KEK.

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah pada triwulan II/2013 secara tahunan mencapai 11,04%, dan itu di atas pertumbuhan nasional yang sebesar 6,3%.

INDUSTRI UNGGULAN

Cudy, panggilan akrab Rusdy Mastura, mengaku optimistis produk-produk yang dihasilkan dari KEK Palu akan menembus pasar lokal dan internasional, seperti kakao.

Misalnya pabrik pengolahan kakao yang akan dibangun di KEK Palu diharapkan bisa lebih meningkatkan mutu dan ekspor kakao Sulawesi Tengah. Pengolahan kakao itu mulai pemilihan biji kakao berkualitas, proses fermentasi hingga kemasan dan pengepakan berstandar internasional.

Saat ini kakao yang merupakan komoditas ekspor terbesar kedua di Sulawesi Tengah, setelah nikel, banyak diekspor ke Singapura. Singapura memiliki pabrik pengolahan yang menjual kakao Sulawesi Tengah ke berbagai negara di dunia. Tentu, Singapura mendapat untung lebih dari Sulawesi Tengah sebagai penyuplai kakao.

Cudy berharap dengan adanya pabrik pengolahan biji kakao itu maka keuntungan akan lebih banyak terserap di dalam negeri. Pada 2012 ekspor biji kakao mentah Sulawesi Tengah mencapai 35.366 ton dengan raihan devisa mencapai US$78,5 juta.

"Kalau sudah diolah pasti nilainya akan bertambah lagi," kata wali kota yang akrab disapa Bung Cudy ini.

Selain pengolahan kakao, di KEK Palu juga akan dibangun pabrik pengolahan rumput laut. Saat ini produksi rumput laut Sulawesi Tengah sebanyak 735.000 ton, atau berkontribusi sekitar 16% dari produksi nasional.

Sama halnya dengan kakao, Sulawesi Tengah juga masih menjual rumput laut belum terolah sehingga pendapatan petani masih rendah.

Shenzhen Nanli Engineering, BUMN asal China, juga akan membangun pabrik pemurnian (smelter) bijih nikel di KEK Palu sehingga ekspor nikel Sulawesi Tengah tidak lagi dalam bentuk ore atau tanah mengandung bijih nikel. Tentu saja nilai tambah ekspor Sulawesi Tengah dari tambang logam ini juga akan meningkat.

Pabrik pemurnian yang mampu menampung 300.000 ton bijih nikel itu memiliki investasi senilai Rp7,8 triliun.

Bijih nikel saat ini menjadi primadona ekspor Sulawesi Tengah selama dua taun terakhir. Pada Agustus 2013, ekspor bijih nikel Sulawesi Tengah ke China sekitar 1 juta ton dengan nilai US$16,8 juta.

Secara keseluruhan terdapat 14 industri unggulan di KEK Palu yang bahan bakunya berasal dari Sulawesi Tengah yakni industri kakao, rotan, rumput laut, karet, karbon aktif, kelapa, pabrik gula dan perkebunan tebu, meubel rotan, jagung dan pakan ternak, pengolahan minyak sawit, herbal, makanan olahan, serta pengalengan ikan dan daging.

Cudy yakin semua produk yang dihasilkan itu selain memenuhi kebutuhan nasional juga akan diminati negara-negara Asean. "Sebenarnya tidak cuma Asean, negara lainnya juga kita sasar mengingat kita sudah punya pasar," katanya.

KEUNGGULAN KEK

Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Luky Eko Wuryanto mengatakan pembentukan KEK merupakan upaya pemerintah mempercepat peningkatan ekspor dan investasi sehingga diperlukan berbagai kebijakan khusus.

Hal itu juga sebagai upaya untuk menandingi China, Vietnam, Malaysia dan Thailand yang merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi cukup pesat.

Sementara kebijakan khusus dimaksud saat pembentukan KEK adalah berupa pemberian fasilitas khusus di bidang perpajakan, kepabeanan, infrastruktur pendukung, kemudahan perijian, keimigrasian dan ketenagakerjaan.

Selama ini ada beberapa bentuk yang berhubungan dengan kawasan pengembangan perekonomian, seperti Kawasan Industri (Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1996), Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu/KAPET (Keputusan Presiden Nomor 150 Tahun 2000).

Selain itu, Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (UU Nomor 44 Tahun 2007 tentang Penetapan Perppu Nomor 1 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas), Tempat Penimbunan Berikat (PP Nomor 33 Tahun 1996), dan Kawasan Ekonomi Khusus (Bab XIV UU Nomor 25 Tahun 2007).

Bagi pemerintah, keinginan untuk mengembangkan suatu kawasan ekonomi khusus berhubungan dengan kegiatan investasi secara umum yaitu peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, penerimaan devisa sebagai hasil dari peningkatan ekspor, meningkatkan keunggulan kompetitif produk ekspor, meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal, pelayanan dan kapital bagi peningkatan ekspor, serta peningkatan kualitas SDM melalui transfer teknologi.

"Tentu saja hal itu akan menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal," kata Luky Eko.

Jaminan keamanan Adanya KEK di Palu bukanlah sesuatu yang tiba-tiba karena telah diusulkan sejak beberapa tahun silam dan bersaing dengan sejumlah daerah lain.

Karena itu Cudy juga berharap seluruh masyarakat Kota Palu mendukung adanya KEK tersebut dengan menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.

"Kondisi aman itu yang dibutuhkan investor untuk menanamkan modalnya. Jangan sampai setelah satu tahun berusaha di Palu kemudian pabriknya tutup," kata Cudy.

Menurutnya, keamanan adalah salah satu faktor penting sehingga investor mau datang dan menanamkan modalnya ke Palu.

Dia mengatakan menjaga keamanan itu berupa meningkatkan rasa persatuan dan persaudaraan agar tidak mudah terpengaruh oleh orang yang ingin mengacaukan daerah.

Menurut dia, jika daerah sudah aman maka investor akan berdatangan seperti saat ini. Di Kota Palu saat ini terdapat 10 hotel berbintang yang sedang dalam proses pembangunan.

Baru-baru ini Rusdy Mastura juga telah meresmikan dibukanya Palu Grand Mall yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Sulawesi Tengah.

Demi menjaga pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, wali kota juga sering turun langsung ke masyarakat guna meninjau keamanan di daerahnya.

Palu yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah juga menjadi perhatian aparat keamanan untuk mengantisipasi gangguan teror atau potensi perkelahian antarwarga.

Cudy juga mengaku malu wilayahnya sempat dikenal sebagai daerah konflik. "Kalau bentrok terus, calon investor akan takut," katanya.

STRATEGI

Terkait KEK di Palu, dia mengatakan dampak yang dirasakan oleh masyarakat secara langsung akan terlihat pada 20 tahun kemudian dari saat ini.

Visi dan misi Kota Palu sendiri adalah menciptakan daerah ini sebagai pusat perdagangan dan jasa. Kota Palu yang berada di pusat Pulau Sulawesi akan menjadi magnet bagi para calon investor untuk membuka usaha.

Menurutnya, saat ini kawasan timur Indonesia merupakan tujuan utama para investor mengingat di wilayah barat sudah penuh dan persaingan kian ketat.

Melihat kondisi itu, Kota Palu yang berada di lokasi strategis akan mampu menjadi daerah dengan perkembangan pesat. "Saya tidak menargetkan Kota Palu sejajar dengan daerah lain di timur Indonesia, tapi melebihinya," kata Cudy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper