Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM Belum Pikirkan Kontrak Blok Siak

Bisnis.com, JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum mempertimbangkan perpanjangan kontrak kerja sama Blok Siak di Riau yang akan habis November 2013.

Bisnis.com, JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum mempertimbangkan perpanjangan kontrak kerja sama Blok Siak di Riau yang akan habis November 2013.

Susilo Siswoutomo, Wakil Menteri ESDM, mengatakan saat ini pihaknya belum memutuskan nasib kontrak kerja sama Blok Siak. Meskipun sebenarnya, pemerintah tidak memiliki ganjalan dalam memproses kelanjutan kontrak kerja sama blok migas itu.

“Tidak ada ganjalan, kami belum mempertimbangkan saja,” katanya di Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Seperti diketahui, Blok Siak adalah salah satu blok migas yang kontrak kerja samanya akan berakhir dalam waktu dekat. Selain itu, pemerintah juga masih belum memutuskan kelanjutan kontrak kerja sama Blok Mahakam di Kalimantan Timur dengan operator Total E&P Indonesia yang habis pada 2017.

Kemudian juga ada Blok Sanga-sanga di Kalimantan Timur dengan kontraktor VICO, dan Blok South East Sumatera yang dikelola CNOOC pada 2018. Selanjutnya ada Blok Bula di Maluku dengan operator Kalrez akan habis pada 2019, Blok South Jambi B yang dikelola ConocoPhillips pada 2020, dan Blok Muriah di Jawa Tengah yang dikelola Petronas pada 2021.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Johanes Widjonarko mengatakan telah memberikan rekomendasi kelanjutan kontrak kerja sama Blok Siak sejak tahun lalu.

“Sudah [kami berikan rekomendasi] kepada pemerintah. Kalau tidak salah itu diberikan tahun lalu,” ujarnya.

Widjonarko menuturkan dalam rekomendasi tersebut berisi alternatif dan pertimbangan dari berbagai opsi yang diambil pemerintah. SKK Migas sendiri tidak dapat menentukan apakah sebaiknya Blok Siak tetap dikelola Chevron Pacific Indonesia atau diserahkan kepada Pertamina.

Saat ini sendiri, produksi minyak dari Blok Siak hanya 1.700 barel per hari. Jumlah tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan produksi minyak rata-rata di blok itu yang mencapai 2.500 barel per hari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper