Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerapan Azas Cabotage Dicederai

Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan azas cabotage dinilai telah memberikan gairah terhadap industri pelayaran niaga secara menyeluruh serta mendorong sektor lainnya yang berkaitan di Tanah Air. Idris H. Sikumbang, Koordinator Indonesia Cabotage Advocation

Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan azas cabotage dinilai telah memberikan gairah terhadap industri pelayaran niaga secara menyeluruh serta mendorong sektor lainnya yang berkaitan di Tanah Air.

Idris H. Sikumbang, Koordinator Indonesia Cabotage Advocation Forum (Incafo) Universitas Indonesia, mengatakan pelaksanaan azas cabotage yang mengharuskan penggunaan kapal berbendera Indonesia untuk seluruh kegiatan pelayaran nasional juga tidak menjadi penghambat investasi asing untuk sektor maritim nasional.

Namun, katanya, penerapan azas cabotage justru dicederai dengan adanya indikasi upaya penggembosan itu dilakukan dengan memanfaatkan perizinan usaha pelayaran yang abal-abal, memprovokasi publik melalui isu-isu logistik mahal, harga pangan yang tidak kompetitif hingga negosiasi cabotage.

"Padahal cabotage yang telah berjalan dalam delapan tahun terakhir, secara dinamis mendorong pertumbuhan pelayaran nasional, dan perlu diketahui [cabotage] itu tidak membatasi investasi asing karena ada pola joint venture dalam industri pelayaran maupun seluruh sektor terkait yang berbasis maritim," ujarnya, Senin (7/10/2013).

Menurutnya, pengangkutan laut dengan mengacu pada azas cabotage tidak menutup investasi asing dalam industri pelayaran nasional kendati ada pembatasan melalui skema joint venture, di mana porsi kepemilikan tidak melebihi perusahaan Indonesia.
Dia melanjutkan, azas cabotage dinilai telah berdampak positif terhadap pertumbuhan sektor lain, seperti industri galangan kapal dan komponen pendukungnya, industri keuangan maupun perpajakan.

"Esensi dari azas cabotage ini juga mesti dipahami secara menyeluruh, jangan hanya dilihat dari satu sisi saja. Ini adalah salah bentuk kemandirian kita dan merupakan salah satu penentu normalisasi ongkos logistik dalam negeri," paparnya.

Penasehat Incafo Agus Muldya Natakusumah mengatakan saat ini program nasional ass cabotage masih dalam proses transisi sehingga cara pandang lama yang cenderung menolak asas cabotage masih tersisa. “Cara pandang inilah yang harus diubah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper