Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

South Mahakam Fase 3 Berproduksi Pada 2015

Bisnis.com, JAKARTA--Total E&P Indonesie menargetkan proyek South Mahakam Fase 3 yang terdiri dari pengembangan lapangan gas Jampang dan Metulang mulai berproduksi pada 2015.

Bisnis.com, JAKARTA--Total E&P Indonesie menargetkan proyek South Mahakam Fase 3 yang terdiri dari pengembangan lapangan gas Jampang dan Metulang mulai berproduksi pada 2015.

Kristanto Hartadi, Kepala Departemen Hubungan Media Total, mengatakan pihaknya menargetkan produksi dari proyek South Mahakam Fase 3 mencapai 80 MMscfd. Proyek itu, diproyeksikan untuk mempertahankan plato produksi South Mahakam di kisaran 250 MMscfd hingga 20016.

“Proyek South Mahakam Fase 3 targetnya mampu memproduksi 80 MMscfd gas,” katanya di Jakarta, Selasa (1/10/2013).

Arividya Noviyanto, VP HR, Communications & General Services Total, mengatakan laju penurunan produksi alamiah di South Mahakam tergolong tinggi. Hal tersebut juga yang membuat perusahaan asal Perancis itu terus melaksanakan pengembangan proyek migas di blok yang dikelolanya.

Dia mengungkapkan pengeboran pada proyek itu akan dilakukan 3 bulan setelah pemasangan anjungan yang dilakukan pada akhir 2014 hingga awal 2015. “Sekitar 3 bulan setelah pengeboran baru bisa berproduksi. Kami perkirakan itu terjadi pada pertengahan 2015,” jelasnya.

Proyek South Mahakam disetujui sejak 2008, dan pada Oktober 2012 Total telah menghasilkan gas dari proyek South Mahakam Fase 1 dan 2. Fase tersebut terdiri dari Lapangan Stupa, East Mandu, dan Jumelai, dengan target produksi gas hingga 250 MMscfd, dan 18.000 barel kondensat per hari.

Untuk investasinya, perusahaan menyiapkan US$932 juta untuk ketiga fase pengembangan South Mahakam itu. South Mahakam Fase 1 dan 2 menghabiskan investasi US$832 juta, dan fase 3 memerlukan US$100 juta.

Total sebelumnya juga mengatakan akan menunda pengembangan sejumlah proyek baru di Blok Mahakam, sampai adanya kepastian kontraknya yang habis pada 2017. Pasalnya, sejumlah proyek itu baru bisa menghasilkan gas pada akhir 2017, dan merugikan perusahaan jika pemerintah tidak memberikan hak pengelolaan Blok Mahakam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper