Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Minta Investor Aktif

Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah mendesak investor turut aktif bila ingin mendapatkan kemudahan dalam proses pengajuan permintaan insentif, baik itu tax holiday maupun tax allowance.

Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah mendesak investor turut aktif bila ingin mendapatkan kemudahan dalam proses pengajuan permintaan insentif, baik itu tax holiday maupun tax allowance.

Kepala Pusat Pengkajian Kebijakan dan Iklim Usaha Industri (BPKIMI) Kementerian Perindustrian Harris Munandar salah satu alasan masih sedikitnya realisasi pengajuan insentif yang dikabulkan lantaran investor yang kurang aktif.

Pasalnya, persyaratan yang diperlukan saat ini cukup berat dan rumit sehingga investor harus turut aktif.

“Banyak yang lama, seperti Caterpillar, kurang begitu aktif. Mereka pakai konsultan, seharusnya tidak perlu juga. Kemudian Indorama juga, harusnya sudah keluar, Indorama mengajukan Mei, karena tim-nya sempat sering ke luar negeri jadi agak lama. Kalau mereka cepat pasti sudah dari dulu,” kata Harris, Senin (30/9/2013).

Adapun investor yang sudah mendapat persetujuan antara lain PT Petrokimia Butadiene Indonesia dengan investasi US$145 juta dan PT Unilever Oleochemical Indonesia dengan investasi Rp1,2 triliun.

Keduanya mendapatkan insentif tax holiday. Sedangkan, permintaan insentif yang baru dikabulkan tahun ini adalah PT Energy Sejahtera Mas, yang merupakan anak usaha dari Sinar Mas.

“Yang dua (Petrokimia Butadine dan Unilever) itu tahun lalu. Energy Sejahtera Mas sudah dapat tahun ini. Mau bikin pabrik produk turunan kelapa sawit di Dumai, dia dapat tax holiday,” lanjutnya.

Sementara itu, perusahaan lain yang masih berpeluang besar mendapatkan tax holiday tahun ini adalah PT Indorama Polychem dengan investasi US$185 juta.

Hingga saat ini, proses pengajuan permintaan insentifnya masih dalam proses. Harris mengatakan seharusnya kepastian tax holiday untuk Indorama bisa keluar pada Oktober ini.

“Hanya saja, selain kemarin investor sempat bolak-balik ke luar negeri, proses juga sempat terkendala oleh masalah administrasi dimana SK Komite Verifikasi belum terbit lantaran ada pergantian menteri dan sebagainya.”

Selain Caterpillar dan Indorama, investor lain yang permintaan insentifnya sedang dalam proses antara lain PT Asahimas Chemical (US400 juta), Krakatau Posco, Indonesia Chemical Alumina yang merupakan anak usaha PT Aneka Tambang, PT Amoco Mitsui (US$150 juta) dan JFE Steel Indonesia (US$300 juta).

“Asahimas, Posco dan Indonesia Chemical Alumina kemungkinan minta tax allowance. Kalau yang JFE Steel belum fix,” ujarnya.  (ra)

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper