Bisnis.com, JAKARTA – Jakarta dan kota metropolitan lainnya, seperti Bandung, Bogor, dan Surabaya tinggal menunggu lumpuh akibat pembangunan infrastruktur jauh lebih lamban dibandingkan dengan derasnya pasokan mobil murah.
Pengamata Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan derasnya pasokan mobil melalui kebijakan mobil murah ramah lingkungan atau low cost and green car (LCGC) tidak sebanding dengan pembangunan infrastruktur baru.
“Sudah sangat tertinggal jauh. Kendaraan bertambah 11%-12% akan tetapi pertumbuhan jalan hanya 0,01%,” katanya saat dihubungi Bisnis, Minggu (29/9/2013).
Yayat berpendapat kebijakan yang disebutnya sebagai kepentingan bisnis tersebut diakibatkan kurangnya koordinasi antarkementerian terkait, yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Perhubungan.
Menurutnya, sebelum kebijakan tersebut dikeluarkan, pemerintah harus memastikan daya dukung infrastruktur terhadap lonjakan volume mobil dan ketersediaan angkutan massal yang memadai.
“Kita ini boleh saja memproduksi mobil kalau keduanya dapat terpenuhi. Tapi ini, membangun jalan saja lama sekali,” ujarnya.