Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) akan membangun 6 anjungan atau platform baru untuk periode 2014-2015 dengan nilai investasi mencapai US$900 juta.
Bambang Kardono, General Manager PHE WMO, mengatakan 6 anjungan baru itu dibangun untuk mengebor sejumlah sumur pengembangan dengan perkiraan tambahan produksi minyak mencapai 12.000 barel per hari.
Untuk setiap anjungan yang baru dibangun membutuhkan sekira Rp150 juta, untuk membiayai proses studi hingga pemasangan anjungan itu.
“Kami berharap produksi pertama dari anjungan yang dibangun tahun depan itu bisa terjadi pada pertengahan 2015,” ujarnya, Jumat (27/9).
Bambang menuturkan keenam anjungan yang akan dibangun itu adalah anjungan PHE-7, PHE-12, PHE-24, PHE-29, PHE-44, dan PHE-48. Saat ini, anak perusahaan Pertamina itu masih menunggu persetujuan rencana pengembangannya dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Perusahaan sendiri berharap persetujuan plan of development (PoD) pembangunan 6 anjungan itu bisa diperoleh tahun ini, sehingga awal tahun depan sudah mulai dikonstruksi.
Jika sudah diproduksi awal tahun depan, anjungan itu dapat dipasang di lokasi pengeboran pada awal 2015.
Menurutnya, karakteristik Blok WMO dengan cadangan migas yang sedikit dan tersebar, mengharuskan PHE WMO lebih cermat dalam membangun anjungan yang paling ekonomis.
“Cadangan yang sedikit dan tersebar membuat tingkat penurunan produksi alamiah blok itu mencapai 50%. Makanya, kami harus membangun anjungan yang ekonomis,” jelasnya.
Dengan tambahan 12.000 barel minyak per hari dari 6 anjungan barunya itu, PHE WMO berharap produksi pada 2015 mencapai 27.000 barel minyak per hari.
Selain itu, Bambang berharap puncak produksi minyak dari blok itu mampu menembus 30.000 barel.