Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Perpanjang Eksplorasi Blok Masela, INPEX Corporation Minta Dukungan SBY

President & CEO Toshiaki Kitamura (tengah)Bisnis.com, JAKARTA - INPEX Corporation, perusahaan tambang migas terbesar asal Jepang, meminta dukungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memperpanjang eksplorasi proyek Gas Abadi di Blok Masela.

President & CEO Toshiaki Kitamura (tengah)

Bisnis.com, JAKARTA - INPEX Corporation, perusahaan tambang migas terbesar asal Jepang, meminta dukungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memperpanjang eksplorasi proyek Gas Abadi di Blok Masela.

Dalam pertemuan dengan Presiden SBY pada Rabu (18/9/2013) pagi ini, CEO INPEX Kitamura menegaskan komitmennya untuk mengeksplorasi LNG dalam jangka panjang.

"Kami fokus di proyek Gas Abadi ini. Kami sudah berinvestasi dalam jumlah besar di sini. Kami harap kami dapat terus melanjutkan [eksplorasi Gas Abadi]," ujar Kitamura usai bertemu dengan presiden.

"Baru mau digarap [proyek Gas Abadi] mulai dari nol, sehingga kami butuh investasi besar dan lama. Makanya kami minta dukungan pemerintah Indonesia," tambah Vice President Corporate Services INPEX Nico Muhyiddin.

Hanya saja, Nico enggan menyebutkan nilai investasi INPEX untuk menggarap proyek di Blok Masela yang berada di lautan Arafura itu. Yang jelas, lanjutnya, hingga kini INPEX dan afiliasinya telah berperan dalam eksplorasi di 10 titik di Indonesia dengan total investasi US$21 miliar.

Nico mengatakan proyek eksplorasi Gas Abadi saat ini masih dalam tahap front end engineering design (FEED) dan belum melakukan produksi.

Pada tahap awal, Proyek Abadi ditargetkan dapat memroduksi LNG sebanyak 2,5 juta ton per tahun (MTPA). Jangka waktu proyek ini berlangsung selama 30 tahun mulai 1998 - 2028.

"Tahun produksi belum dapat dikatakan dengan pasti, INPEX dan SKK Migas bekerjasama untuk menentukan tahun produksi tersebut," ujarnya.

Presiden SBY menyambut positif kunjungan delegasi INPEX. Dia mengatakan di tengah instabilitas kondisi ekonomi dunia serta penurunan kinerja ekspor belakangan ini, banyak negara termasuk Indonesia yang membutuhkan dukungan investasi.

"Kami perlu menjaga stabilitas nilai tukar dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Dalam pandangan saya, di tengah situasi global sekarang ini, kita harus menjaga investasi dan investasi," ujarnya.

Hadir menemani SBY dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri ESDM Jero Wacik dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper