Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Tidak Ingin Hanya Andalkan Pesanan Pemerintah

Bisnis.com, SUKABUMI - PT Bio Farma (Persero) akan agresif menggarap pasar dalam negeri demi mangamankan ceruk pasar yang sangat besar di Tanah Air.

Bisnis.com, SUKABUMI - PT Bio Farma (Persero) akan agresif menggarap pasar dalam negeri demi mangamankan ceruk pasar yang sangat besar di Tanah Air.

Direktur Keuangan Bio Farma Pramusti Indrascaryo mengemukakan pasar Bio Farma di dalam negeri saat ini mayoritas merupakan serapan proyek pemerintah melalui program imunisasi nasional. Sedangkan yang dijual kepada pihak swasta di dalam negeri relatif belum signifikan.

Dia menjelaskan kendala untuk mempenetrasi pasar swasta di dalam negeri adalah persoalan kapasitas produksi yang saat ini sebagian besar diserap pasar luar negeri.

Oleh karena itu, perusahaan berencana menampah kapasitas produksi dari sekarang sekitar 1,7 miliar dosis menjadi 2 miliar dosis pada tahun depan.

Menurutnya, peningkatan kapasitas produksi tersebut akan mampu mempenetrasi pasar swasta di dalam negeri.
Beberapa produk vaksin yang dapat dijual ke sektor swasta di dalam negeri antara lain vaksin flu, DPT, dan hepatitis.
"Harga vaksin kami tentu akan lebih murah karena proses delivery-nya lebih dekat kalau di dalam negeri," katanya, Senin (16/9).

Dia menjelaskan meskipun akan menggarap lebih serius pasar swasta di dalam negeri, perusahaan tetap akan fokus untuk memelihara pasar ekspor yang saat ini masih kinclong.

Bisnis vaksin Bio Farma memang masih didominasi oleh ekspor dengan komposisi pasar sekarang ini 40% dalam negeri dan 60% luar negeri.

Menurutnya, penerapan Asean Economic Community 2015 menjadi tantangan besar bagi perusahaan untuk menggenjot kinerja ekspor tersebut.

"Untuk tahun depan kami juga sudah menyiapkan belanja modal, termasuk untuk meningkatkan kapasitas produksi," tuturnya.

Terkait dengan kinerja keuangan, perusahaan masih optimistis dengan target yang ditetapkan pada tahun ini yaitu mampu meraih pendapatan Rp1,6 triliun dengan laba sebesar Rp380 miliar.

Menurutnya, gejolak mata uang rupiah yang tertekan dolar Amerika Serikat saat ini tidak memengaruhi kinerja keuangan secara signifikan karena perusahaan mampu mendapatkan pemasukan paling besar dari ekspor.
"Kalau bahan baku, 40% impor dan 60% lokal," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bio Farma Rahman Rustan mengatakan ekspor vaksin akan meningkat 15% pada 2014. "Ekspor vaksin sudah mencapai lebih dari 100 negara sekarang ini."

Dia mengatakan pasar ekspor vaksin Bio Farma masih terbuka luas mengingat kebutuhan besar di negara-negara berkembang.

Apalagi, Bio Farma menjadi percontohan bagi Negara-negara Kerjasama Islam atau OKI serta terbukanya pasar saat penerapan Asean Economic Community 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper