Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Pangkas Konsumsi Batu bara di Bawah 65% pada 2017

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah China akan mengurangi konsumsi batu bara di bawah 65% dari total penggunaan energi primer pada 2017 sebagai bagian upaya dari rencana baru untuk mengatasi polusi udara.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah China akan mengurangi konsumsi batu bara di bawah 65% dari total penggunaan energi primer pada 2017 sebagai bagian upaya dari rencana baru untuk mengatasi polusi udara.

China juga akan menghentikan persetujuan untuk pembangunan pembangkit listrik baru di daerah industri utama seperti wilayah Beijing-Tianjin-Hebei di utara, dan wilayah pertemuan Sungai Yangtze dan Pearl River di timur dan tenggara.

Dalam pengumuman yang dimuat di website resmi (www.gov.cn), pemerintah China mengatakan pihaknya juga akan meningkatkan pangsa energi non-fosil menjadi 13% pada 2017, padahal sebelumnya, ditargetkan sebesar 15% pada 2020.

Selain itu, pemerintah China juga akan meningkatkan kapasitas nuklir terpasang sampai 50 gigawatt (GW) pada 2017. "Target sebelumnya sebesar 58 GW pada 2020."

Seperti diketahui, mulai 30 Agustus 2013, China menerapkan pajak impor 3% terhadap batu bara dengan nilai kalori di bawah 4.500 kkal per kilogram berbasis net as received (NAR), dengan kandungan abu kurang dari 25% dan sulfur di bawah 1%.

Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan ekspor batu bara ke China pada tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pada 2012, Indonesia mengapalkan sekitar 60 juta ton batu bara ke China atau 25% dari total ekspor Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper