Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Franky Welirang mengatakan harga tepung terigu mulai mengalami kenaikan kenaikan antara 3%-4% akibat kondisi nilai tukar rupiah yang masih mengalami pelemahan rata-rata sebesar Rp11.000.
“Kami [produsen tepung terigu] ini bukan pedagang yang dengan mudah mengubah harga sesuai fluktuasi harga bahan baku. Harga tidak mudah berfluktuasi meskipun terjadi pelemahan rupiah,” kata Franky kepada wartawan seusai Forum Ekspor di Kementerian Perindustrian, Rabu (11/9/2013).
Dia menambahkan sebagian konsumen produsen tepung terigu adalah industri skala besar sampai rumah tangga. Menurutnya, tidak mungkin pihaknya mengurangi produksi atau membuat harga mudah berfluktuasi.
Hingga saat ini, lanjutnya, produsen tepung terigu lebih mengutamakan keberlanjutan produksi dan harga. Pihaknya mencoba untuk mencari titik keseimbangan antara harga internasional dan kurs rupiah.
Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Perdagangan harga tepung terigu menunjukkan tren peningkatan. Harga rata-rata pada September 2013 mencapai Rp8.257 per kilogram atau mengalami kenaikan sebesar 2% dibandingkan dengan rata-rata Juli 2013 yang senilai Rp8.097 per kilogram.