Bisnis.com, JAKARTA — Penghapusan harga jual perajin (HJP) kedelai dinilai bisa menciptakan keseimbangan harga sesuai mekanisme pasar.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan dengan dibebaskannya harga di tingkat perajin dan kuota impor, maka pasokan serta importir akan banyak.
“Nantinya akan tercipta kompetisi di antara mereka sendiri, sehingga akan tercipta harga baru yang paling efisien. Harapannya perajin tidak dirugikan dan praktek kartel bisa diminimalisir,” kata Srie di kantornya, Jumat (6/9/2013).
Kendati demikian, lanjutnya, atas keberatan yang disampaikan oleh para perajin tempe dan tahu kebijakan ini berpeluang untuk dikaji ulang. HJP akan dihapus seterusnya atau bisa ditetapkan kembali setelah kurs rupiah mulai stabil.
Srie berjanji akan mengakomodir kepentingan para perajin yang meminta otoritas perdagangan bisa memfasilitasi mereka dalam mendapatkan pasokan kedelai dari importir dengan harga khusus.