Bisnis.com, JAKARTA—Direktur Operasi Jasa Marga Hasanuddin mengungkapkan penundaan kenaikan tarif tol akan dapat menghambat pengembangan dan pembangunan jalan tol.
“Bisa saja ditunda, namun akan mengganggu investasi pengembangan, dan pembangunan jalan tol, karena akan berpengaruh kepada kinerja keuangan perusahaan,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (3/9).
Kendati hak tersebut berada di tangan pemerintah sebagai otorisator jalan tol, dia menjelaskan kenaikan tarif tol yang dilaksanakan secara berkala menjadi penting bagi investasi jalan tol yang sangat mahal dan berjangka panjang.
“Tarif tol bisa diatur untuk tidak akan naik, namun ketika jalan tol dibuka, tarifnya akan langsung tinggi dan mahal,” ujarnya.
Menurutnya, biaya yang dikeluarkan untuk membayar tarif jalan tol akan dikembalikan lagi bagi kepada para pengguna jasa dalam wujud keamanan dan kenyamanan dalam berkendara di jalan tol.
“Kami kembalikan uang yang dibayarkan pengguna jalan melalui peningkatan kapasitas dan modernisasi peralatan maupun informasi,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Hasanuddin, Jasa Marga selalu berfokus kepada pelayanan terhadap pengguna jalan. Dia menambahkan pihaknya terus melakukan upaya peningkatan pelayanan, misalnya dalam hal modernisasi transaksi dengan menggunakan e-toll pass, maupaun e-toll card.
“Namun masyarakat kita memang belum terbiasa dengan teknologi tersebut,” imbuhnya.