Bisnis.com, JAKARTA—Operator pelayaran Maersk Line Indonesia meminta pemerintah membenahi tata kelola di Pelabuhan Tanjung Priok karena perusahaan pelayaran merugi akibat buruknya layanan jasa kepalabuhan di Pelabuhan Tanjung Priok.
General Manager Trade and Marketing Maersk Line Indonesia Muhammad Sofyan menjelaskan akibat tingginya dwelling time yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan perusahaan pelayaran merugi.
"Saya tidak bicara berapa besar kerugian tetapi dampak kapal kita delay dan kongesti di pelabuhan," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Muhammad menjelaskan akibat tingginya dwelling time sejumlah kapal milik Maersk Line Indonesia mengalami keterlambatan selama dua hingga tiga hari dan diperparah dengan kemacetan dari dan menuju pelabuhan Tanjung Priok.
Dia menilai pemerintah harus membenahi pelabuhan Tanjung Priok untuk meningkatkan layanan bagi pengguna jasa baik eksportir maupun importir serta perusahaan pelayaran.
Proses pelayanan costume clearence, imbuhnya, juga harus dipersingkat untuk meningkatkan produktivitas pelabuhan Tanjung Priok.
Maersk Line Merugi Gara-Gara Buruknya Layanan Tanjung Priok
Bisnis.com, JAKARTA—Operator pelayaran Maersk Line Indonesia meminta pemerintah membenahi tata kelola di Pelabuhan Tanjung Priok karena perusahaan pelayaran merugi akibat buruknya layanan jasa kepalabuhan di Pelabuhan Tanjung Priok.General
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Henrykus F. Nuwa Wedo
Editor : Bambang Supriyanto
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
14 jam yang lalu