Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah meminta agen tunggal pemegang merek mobil tetap memberikan garansi yang sama meskipun mobil menggunakan solar dengan kandungan biodiesel 10%.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menyatakan imbauan itu untuk mendukung langkah pemerintah mewajibkan penggunaan biodiesel 10% pada moda transportasi di Jawa, Bali, Sumatra dan Kalimantan, mulai September 2013.
Adapun di wilayah lain, mandatory baru berlaku pada Januari 2014. Kebijakan itu diambil untuk mengurangi impor solar dalam rangka mempersempit defisit transaksi berjalan.
Sebagian kalangan khawatir campuran 10% biodiesel ke dalam solar tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan bermotor bermesin diesel yang selama ini menggunakan biodiesel 3%-5%.
“Kemenperin akan melakukan sosialisasi teknis tentang penggunaan biosolar pada industri, terutama industri kendaraan bermotor dan industri yang menggunakan mesin atau peralatan pembangkit listrik,” katanya hari ini, Rabu (28/8/2013).
Hidayat menyebutkan pemanfaatan biodiesel pada kendaraan bermotor maupun industri saat ini hanya 669.000 kiloliter (kl) atau hanya 1,91% dari total penggunaan solar yang mencapai 35 juta kl.
Dengan kewajiban penggunaan biodiesel 10%, maka dibutuhkan 3,5 juta kl biodiesel yang diyakini dapat dipenuhi dari dalam negeri mengingat kapasitas terpasang saat ini 5,6 juta kl.
“Kami memastikan komitmen perusahaan untuk memasok kebutuhan biodiesel dalam negeri,” ujar Hidayat. Dia menambahkan, kebijakan ini akan menghemat devisa US$2,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
