Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah: Saatnya Dongkrak Ekspor Komoditas Primer

Bisnis.com, JAKARTA - Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bisa dimanfaatkan pelaku ekspor komoditas primer untuk meningkatkan volume ekspor.

Bisnis.com, JAKARTA - Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bisa dimanfaatkan pelaku ekspor komoditas primer untuk meningkatkan volume ekspor.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan pelemahan rupiah diprediksi oleh pemerintah dan Bank Indonesia akan berlangsung hingga Oktober 2013.

Menurutnya, momen ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku ekspor bahan komoditas primer, seperti minyak kelapa sawit/CPO dan kakao. Hal ini juga merupakan cara untuk memperbaiki neraca pembayaran Indonesia.

“Dengan kurs sekarang, eksportir bisa meningkatkan volume ekspornya. Hampir semua komoditas primer bisa melakukannya, terutama CPO ya,” ungkapnya, Kamis (22/8).

Hidayat mengatakan dalam perhitungan moneter yang dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia, setelah Oktober akan terjadi equilibrium baru atau stabilitas harga dan ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Khususnya, eksportir yang berada di luar Pulau Jawa dinilai bisa lebih memanfaatkan untuk menggenjot ekspor.

Memang, lanjut Hidayat, saat ini Indonesia sedang melakukan penghiliran dimana bahan baku agar tidak diekspor. “Namun, ada porsi CPO sendiri sebagai bahan baku yang bisa diekspor, ada insentifnya, ada bea keluar.”

Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kemenperin Aryan Wargadalam mengatakan ekspor CPO harusnya ke depan lebih baik lantaran Indonesia memiliki bahan baku yang cukup.

“Ekspor hilir sawit membaik karena sudah bayak perusahaan yang memulai industri hilir sawit. Kemudian, untuk meningkatkan ekspor produk komditas diperlukan peningkatan daya saing," ungkapnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper