Bisnis.com, JAKARTA - Istana membantah bahwa komentar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato keuangan di hadapan MPR dan DPR pada Jumat (16/8/2013) memicu semakin parahnya pelemahan rupiah dan indeks saham.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan pada sore hari di hari pidato presiden, rupiah menguat sebanyak 50 basis poin. Di sisi lain, lanjutnya, memang tekanan pada rupiah dan mata uang regional masih tinggi sehingga tekanan itu berlanjut pada Senin (20/8/2013).
"Jadi kalau [gejolak di pasar uang] dikaitkan dengan pidato Presiden, saya rasa tidak ya," ujar Firmanzah di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan Jakarta hari ini, Rabu (21/8/2013).
Sebelumnya, ada kritik dari analis yang menilai komentar sejumlah pejabat pemerintah mulai dari presiden, menteri, hingga level di bawahnya tidak kondusif dan tidak pada tempatnya.
Hal tersebut bahkan dinilai cenderung menunjukkan seolah pemerintah tidak mengerti kondisi pasar yang sebenarnya.