Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia akan melakukan berbagai strategi untuk mendongkrak daya beli masyarakat yang melemah imbas kenaikan harga BBM bersubsidi, harga pangan, dan tarif dasar listrik.
Satria Hamid, Wakil Sekjen Aprindo mengatakan strategi yang dilakukan tersebut antara lain bekerjasama dengan supplier, melakukan berbagai promo sehingga memberikan nilai tambah kepada konsumen. Misalnya beli 1 gratis 1, memberi diskon tambahan, serta memberikan hadiah-hadiah dan promosi khusus.
“Peritel harus mengatur strategi untuk memberikan nilai tambah sehingga konsumen mau untuk berbelanja, itu yang menjadi tantangan. Kami juga berharap pemerintah dapat menstabilkan kembali kondisi ekonomi Indonesia,” ucapnya, Kamis (15/8/2013).
Menurutnya peningkatan volume penjualan harus didorong mengingat besarnya beban-beban yang harus dikeluarkan oleh pengusaha terutama dari UMR, dan TDL, serta biaya operasional lainnya.
Apalagi bagi masyarakat yang berada di luar Pulau Jawa yang selama ini sangat tergantung dengan komoditas perkebunan dan pertambangan, di tengah kondisi ekonomi global yang melemah tentu saja mempengaruhi kondisi perekonomian mereka yang akhirnya berdampak pada saya beli.
“Selain efisiensi di masing-masing internal perusahaan, volume penjualan juga harus dikejar agar dapat menutup beban yang semakin tinggi sehingga bisa mencetak laba dan margin yang baik.”