Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMR Jabodetabek Naik, 60 Pabrik Tekstil Relokasi ke Jawa Tengah

Bisnis.com, JAKARTA - Akibat kenaikan upah minimum regional (UMR) dengan tingkat kenaikan yang tak wajar awal tahun, saat ini sudah ada sekitar 60 perusahaan tekstil dan produk tekstil di Jabodetabek yang relokasi ke Jawa Tengah, khususnya sekitar Kabupaten

Bisnis.com, JAKARTA - Akibat kenaikan upah minimum regional (UMR) dengan tingkat kenaikan yang tak wajar awal tahun, saat ini sudah ada sekitar 60 perusahaan tekstil dan produk tekstil di Jabodetabek yang relokasi ke Jawa Tengah, khususnya sekitar Kabupaten Semarang.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan kenaikan UMR yang terjadi awal tahun memang memberikan dampak bagi industri padat karya, termasuk tekstil dan produk tekstil di wilayah Jabodetabek. Salah satu dampaknya adalah pemutusan hubungan kerja akibat perusahaan tak mampu membiayai lagi kegiatan produksi.

Adapun salah satu langkah yang dilakukan oleh industri tekstil dan produk tekstil di Jabodetabek adalah merelokasi kegiatan produksinya ke daerah Jawa Tengah. Ade menegaskan, hingga kini ada sekitar 60 perusahaan tekstil dan produk tekstil di Jabodetabek yang merelokasi perusahaan ke Jawa Tengah.

Lantaran relokasi tersebut, di Jawa Tengah saat ini ada sekitar 200 perusahaan tekstil dan produk tekstil. Namun, lanjutnya, hal tersebut cukup berdampak positif bagi peningkatan lapangan kerja di Jawa Tengah.

Ya jadi menggantikan pekerja yang di PHK di wilayah Jabodetabek. Untuk pekerja di Jabodetabek bisa bekerja di bidang industri yang lain,” kata Ade belum lama ini.

Menurutnya, kawasan Jawa Tengah cukup memadai untuk industri tekstil dan produk tekstil. Dari sisi infrastruktur juga cukup membantu dengan adanya jalan tol menuju Pelabuhan Tanjung Emas tanpa harus memasuki Kota Semarang.

Sebelumnya, seperti diberitakan Bisnis, Kepala Bidang Pelayanan Perizinan Badan Penanaman Modal daerah (BPMD) Provinsi Jawa Tengah, Didik Subiantoro mengungkapkan telah mendapatkan informasi akan ada sekitar 60 industri garmen yang siap masuk ke wilayah Jateng.

Menurutnya, pelaku industri di Jabodetabek menganggap Jateng merupakan pilihan paling masuk akal untuk lokasi relokasi maupun perluasan, karena ketersediaan lahan masih cukup menjanjikan. Selain itu, faktor utamanya adalah upah tenaga kerjanya yang masih kompetitif dan tidak setinggi di Jabodetabek saat ini.

Dia mengatakan, sebagian besar perusahaan itu mengincar lokasi di beberapa kabupaten/kota, seperti Kabupaten Semarang, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kota Semarang.

Ade mengatakan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah ditengarai menjadi daerah tujuan strategis relokasi industri, mengingat jarak yang tidak jauh dari Jakarta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper