Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalan Layang Melayu-Tanah Abang Dilanjutkan Usai Lebaran

Bisnis.com, JAKARTA—PT Istaka Karya menargetkan pengerjaan bentang terakhir dalam pembangunan proyek jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang Paket Mas Mansyur dapat dilakukan setelah Lebaran.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Istaka Karya menargetkan pengerjaan bentang terakhir dalam pembangunan proyek jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang Paket Mas Mansyur dapat dilakukan setelah Lebaran.

Project Manager paket Mas Mansyur Firmansyah Ibnu mengatakan Heavy Soaring yang diimpor dari Taiwan untuk pengerjaan bentang terakhir direncanakan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 3 Agustus 2013.

“21 Juli yang lalu alat berat tersebut telah dikapalkan dari Taiwan. Dan ditargetkan pada 3 Agustus 2013 akan tiba di Tanjung Priok,” terangnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (30/7/2013).

Dia memperkirakan seminggu setelah Lebaran alat tersebut sudah berada di lokasi proyek yang menelan biaya Rp737 miliar tersebut dan akan segera digunakan untuk erection block.

“Setelah tahapan  costum clearance, kira-kira tanggal 19 Agustus [alat] bisa sampai ke proyek,” ungkapnya.

Kendati masih menunggu alat, dia menuturkan pihaknya masih melakukan pengerjaan untuk beberapa bagian yang dikerjakan dengan sistem struktur precast segmental, dimana betonnya diproduksi oleh pabrik.

“Untuk special span seperti yang akan dilakukan pada erection block menggunaka sistem struktur cast in situ [cor setempat]. Makanya menggunakan alat berat tesebut,” kata Firmansyah.

Sementara itu, Direktur Utama PT Istaka Karya Persero Kasman Muhammad mengatakan alat berat tersebut nantinya dapat digunakan setelah Lebaran untuk menyambungkan bentang yang terakhir, sehingga proyek dapat dirampungkan sesuai target, yakni pada September 2013.

 “Setelah finishing masih ada pengecekan kelayakan agar dapat selesai dan digunakan dengan nyaman,” terangnya.

Sebelumnya, pemprov DKI Jakarta menyatakan keterlambatan penyelesaian proyek dikarena PT Istaka Karya sebagai penanggung jawab tengah menunggu impor alat khusus dari Taiwan untuk menyelesaikan pekerjaan. Setelah alat tersebut bisa digunakan, proses penyelesaian diperkirakan memakan waktu sekitar 2 bulan atau diharapkan pada September sudah rampung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper