Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan dewan sekretariat Jembatan Selat Sunda (JSS) masih mengacu kepada keputusan bahwa feasibily study akan dikerjakan oleh konsorsium BUMN .
“Pokoknya masih mengacu ke hasil sebelumnya,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (30/7/2013).
Hingga saat ini, lanjutnya, kerangka acuan untuk feasibility study (fs) proyek senilai Rp100 triliun tersebut masih disusun.
Kerangka acuan tersebut di antaranya nilai investasi, kelayakan, paket pekerjaan, risiko, dan teknis pembangunan.
“Jadi nanti tinggal desain and built saja,” katanya.
Mengenai konsorsium BUMN yang akan mengerjakan fs tersebut, ujar Hermanto, pemerintah belum mengantongi nama-nama tertentu.
Menurutnya, BUMN yang tergabung dalam konsorsium tersebut harus win win solution dengan proyek jembatan yang ditargetkan groundbreaking pada 2014 mendatang.
“Misalnya saja yang semennya bisa dipakai atau bajanya yang dapat menjadi bahan konstruksi,” tuturnya.
Dalam waktu dekat, lanjutnya, tim 7 akan segera melakukan pertemuan untuk memfinalisasi proyek tersebut, termasuk skema pendanaan fs dan nama-nama BUMN yang akan turun tangan menggarap fs.
Adapun pejabat yang tergabung dalam tim 7 yakni Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Keuangan, Sekretaris Kabinet, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. (ra)