Bisnis.com, JAKARTAProdusen otomotif terbesar Jepang, Suzuki Motor Corp, menyiapkan investasi senilai 60 miliar yen atau setara dengan US$611,4 juta untuk pengembangan kapasitas pabriknya di Indonesia.
Berdasarkan laporan Reuters, nilai investasi itu akan terfokus pada pengembangan pabrikan untuk memproduksi mobil minibus dengan kapasitas tampung penumpang yang cukup.
Ei Mochizuki, juru bicara Suzuki Motor Corp di Jepang, menerangkan selain mendorong perluasan kapasitas produksi, dengan nilai investasi itu, Suzuki Motor Corp akan turut terlibat dalam program mobil murah dan hemat energi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dengan memproduksi mobil LCGC.
“Kami akan turut dalam program mobil murah dan hemat energi melalui produk kami Wagon R yang memiliki kapasitas mesin 660 cc,” ujar Mochizuki seperti dikutip Reuters, Minggu (28/7/2013).
Namun, dia menerangkan, produkWagon R tersebut akan menambah kapasitas mesinnya diatas 660 cc hingga mencapai kapasitas mesin maksimal yang ditentukan Pemerintah Indonesia.
PT Suzuki Indomobil Sales, Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Suzuki di Indonesia menyambut baik niat investasi dari prinsipal Suzuki Motor Corp di Jepang.
Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Davy Tulian membenarkan rencana investasi Suzuki Motor Corp di Jepang. Sejak 2012, lanjutnya, Suzuki Motor Corp Jepang telah menyampaikan niat tersebut.
Dia menerangkan, di 2012 nilai investasi yang ingin dikucurkan senilai Rp7 triliun. Namun, sambungnya, melihat banyak pesaing pabrikan dari Jepang seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, yang semakin gencar menanamkan investasi di Indonesia, maka pihak Suzuki Motor Corp menambah total investasinya di 2013 dengan total Rp10 triliun.
Besarnya nilai investasi tersebut, sambungnya, akan mendorong kapasitas produksi pabrik yang terus bergeliat menyusul besarnya permintaan produk mobil Suzuki Ertiga pada periode semester 1/2013. Davy juga membenarkan bahwa investasi itu juga akan dipakai untuk produksi mobil murah dan hemat energi yang dikeluarkan Pemerintah. Sayangnya, Davy tidak bisa memastikan berapa besar total kapasitas produksi dari investasi tersebut.
“SIS selain memproduksi mobil LCGC tetapi juga memperkuat produksi Ertiga karena selama ini terkendala lamanya waktu pesan [inden] yang menyebabkan penjualan terganggu. Investasi ini khusus untuk perluasan pabrikan pada wilayah Jabodetabek,” ujarnya kepada Bisnis.