Bisnis.com, BEKASI--Penggantian pencatatan nilai ekspor dari metode Freight on Board (FOB) menjadi Cost Insurance Freight (CIF) dinilai bisa menghasilkan nilai lebih besar hingga 9% dari perhitungan awal.
Wakil Menteri Bayu Krisnamurthi mengatakan melalui penghitungan dengan metode CIF, pihaknya hanya ingin bisa mengetahui nilai ekspor nasional secara riil.
"Yang jelas eksportir juga mengeluarkan biaya-biaya untuk cost, freight, dan insurance. Kalau biaya tersebut dimasukkan dalam perhitungan, maka nilai ekspor kita lebih besar 8%-9% dibandingkan dengan sekarang," kata Bayu seusai melakukan kunjungan di salah satu pusat perbelanjaan di Bekasi, Kamis (25/7/2013).
Pihaknya akan terus mengkaji kebijakan ini agar dalam pelaksanaannya perubahan ini tidak mengganggu kegiatan pengapalan ke luar negeri.
Bayu memastikan perubahan ini tidak akan menimbulkan dampak kerugian apapun dari sisi perdagangan. Apabila dalam pengkajian tersebut Bayu menemukan dampak negatif, maka penghitungan akan kembali menggunakan metode FOB.
Penghitungan CIF Bisa Tambah Nilai Ekspor 9%
Bisnis.com, BEKASI--Penggantian pencatatan nilai ekspor dari metode Freight on Board (FOB) menjadi Cost Insurance Freight (CIF) dinilai bisa menghasilkan nilai lebih besar hingga 9% dari perhitungan awal.Wakil Menteri Bayu Krisnamurthi mengatakan melalui
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rio Sandy Pradana
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

19 menit yang lalu
Target Defisit APBN 0% pada 2028 Sulit Tercapai, Ini Sebabnya

20 menit yang lalu
Prabowo Bakal Tarik Utang Rp782 Triliun pada 2026, Tertinggi Sejak Pandemi!

39 menit yang lalu
Kasus Beras Oplosan, Mentan Bongkar Broken Rice Premium Tembus 59%

40 menit yang lalu