Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Titik Api Bertambah, Pesawat Siaga Bikin Hujan Buatan di Riau

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia telah menyiapkan pesawat untuk membuat hujan buatan seiring dengan peningkatan kekhawatiran negara tetangga Singapura dan Malaysia terhadap kemungkinan timbulnya kembali kebakaran hutan yang menimbulkan kabut di kawasan.

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia telah menyiapkan pesawat untuk membuat hujan buatan seiring dengan peningkatan kekhawatiran negara tetangga Singapura dan Malaysia terhadap kemungkinan timbulnya kembali kebakaran hutan yang menimbulkan kabut di kawasan.

Citra satelit menunjukkan jumlah titik api di Provinsi Riau di Sumatera naik menjadi 185 hari dari posisi kemarin sebanyak 165 titik, Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara badan penanggulangan bencana di Indonesia, mengatakan melalui pesan teks, Rabu (24/7/2013).

Mengantisipasi puncak musim kebakaran hutan Agustus-Oktober, enam pesawat telah disiapkan untuk membuat awan buatan, sementara itu tentara disiagakan sebagai pemadam kebakaran.

"Kabut asap yang menyelubungi Riau menyebabkan gangguan penglihatan,” kata Nugroho. Kondisi ini mengganggu penerbangan masuk dan keluar dari Pekanbaru," katanya, merujuk ke ibu kota Provinsi Riau.

Menurutnya, upaya pemadaman kebakaran dengan pengguyuran air sudah berlangsung.

Timbulnya kembali kabut asap menguji kembali komitmen Indonesia untuk mengatasi kebakaran hutan, setelah pemerintah menolak usulan pembuatan peta konsesi perkebunan di daerah rawan kebakaran.

Singapura dan Malaysia, di mana polusi udara mencapai tingkat berbahaya pada Juni, merasa terganggu selama puluhan tahun oleh asap periodik yang disebabkan oleh awan abu melayang dari Sumatra.

Indonesia mengirim lebih dari 3.000 tentara, marinir dan petugas angkatan udara untuk mengatasi kebakaran hutan pada Juni, membantu upaya memadamkan kebakaran yang berdampak pada asap terburuk dalam 16 tahun di Singapura.

Jumlah titik api menurun setelah pesawat menyebarkan bahan kimia ke udara untuk menginduksi hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper