Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina EP Kembali Alami Semburan Liar

Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina EP kembali mengalami semburan liar di sumur minyak dan gas bumi yang dikembangkannya.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina EP kembali mengalami semburan liar di sumur minyak dan gas bumi yang dikembangkannya.

Kali ini, anak usaha Pertamina itu mengalami semburan liar di Sumur KTB-18 yang ada di Field Jambi sejak 16 Juli 2013.

Agus Amperianto, Manajer Humas Pertamina EP mengatakan blow out tersebut terjadi pada saat proses pencabutan bor untuk memasukkan casing.

Saat itu, proses pengeboran telah mencapai 351 meter kedalaman ukur (MKU).

“Saat dicabut rangkaian bor hingga tersisa 10 stand, ada drag yang disusul dengan kick. Kejadian itu pun membuat proses pemasangan topi untuk sirkulasi tidak dapat dilaksanakan, karena posisi rig condong dengan kemiringan 20 derajat,” katanya di Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Agus mengungkapkan tidak ada kerugian jiwa dan materil akibat kejadian tersebut, karena bukan di lapisan bahaya gas. Akan tetapi, perseroan terpaksa menunda target produksi dari pengeboran sumur itu yang sebesar 120 barel minyak per hari (BOPD).

Blow out kali ini menurutnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan blow out di Sumur TLJ-25 Field Prabumulih. Pasalnya, Pertamina EP sudah dapat menangani blow out itu pada hari kedua dan bersiap untuk melakukan pekerjaan sirkulasi, dan pemasangan line cementing untuk dilakukan penyemenan.

“Kondisi sumur juga jauh dari lingkungan masyarakat, dan penduduk pada radius lebih dari 200 meter masih beraktivitas seperti biasa. Blow out ini memang dampak dari kegiatan operasi pengeboran seperti biasa,” jelasnya.

Pada saat kejadian blow out di TLJ-25 Field Prabumulih, perseroan kehilangan potensi tambahan produksi sebanyak 8.400 barel per hari. semburan itu terjadi akibat akumulasi gas dalam reservoir sejak pengeboran yang dihentikan pada 1953.

Semburan itu terjadi pada Maret 2013 baru berhenti pada Mei 2013, setelah perseroan menginjeksikan lumpur sebanyak tiga kali volume lubang, atau sekitar 1000 - 12.000 barel dengan rata-rata maksimal 24 barel per menit di lubang yang sama.

Setelah menutup Sumur TLJ-25, perseroan pun melanjutkan dengan melakukan pengeboran sumur baru di wilayah yang berdekatan dengan sumur itu. sumur tersebut pun dibor dengan menggunakan rig yang sama pada pengeboran Sumur TLJ-25.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper