Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Minta Impor Sapi Hidup Dibebaskan

Bisnis.com, JAKARTA—Pembebasan alokasi impor sapi hidup tanpa dibatasi alokasi dinilai bisa menjadi solusi yang tepat ditengah krisis pasokan dalam negeri yang menimbulkan lonjakan harga.

Bisnis.com, JAKARTA—Pembebasan alokasi impor sapi hidup tanpa dibatasi alokasi dinilai bisa menjadi solusi yang tepat ditengah krisis pasokan dalam negeri yang menimbulkan lonjakan harga.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Industri Makanan dan Peternakan Juan Permata Adoe mengatakan di saat krisis seperti ini pemerintah seharusnya mengizinkan impor sapi hidup sebanyak-banyaknya.

“Perlu diketahui daging sapi segar menguasai 85% pasar. Komoditas tersebut diperoleh dari RPH [rumah pemotongan hewan] dan peternak lokal. Kondisi saat ini mereka tidak punya pasokan daging sapi segar,” kata Juan kepada Bisnis, Minggu (14/7/2013).

Dia menambahkan hanya 15% yang mengkonsumsi daging sapi beku yang biasanya didatangkan dari luar negeri. Pasar daging sapi beku hanya untuk industri olahan dan hotel, restoran, dan katering (horeka).

Pemerintah, lanjutnya, harus menggelontorkan impor sapi hidup untuk mencukupi kebutuhan daging sapi segar. Impor sapi hidup ini bukan hanya sebatas pada sapi bakalan, jika perlu sekaligus sapi siap potong.

Juan menjelaskan nantinya sapi siap potong ini akan masuk ke sekitar 40 RPH yang mempunyai sertifikasi animal welfare dari Australia, sehingga akan segera diperoleh daging sapi segar. Jika mendatangkan sapi bakalan masih membutuhkan waktu hingga 3 bulan untuk menjadikannya siap potong.

Adanya pasokan sapi hidup ini, menurutnya, secara tidak langsung bisa menstimulus blantik (penjual sapi) dan feedlot untuk segera menjual dan memotong sapinya karena pasokan dalam negeri banyak. Pasokan dalam negeri akan semakin banyak dan harga menjadi murah.

Juan mengatakan saat ini pemerintah justru menggencarkan impor dengan alasan daging sapi di Australia murah. Namun, importasi ini justru membuat industri kecil rugi, RPH tidak punya barang, dan konsumen tetap tidak mendapatkan daging segar karena yang diimpor berbentuk beku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper