JAKARTA—Kendati pasar tidak terlalu bergairah pada kuartal II/2013, harga lahan kawasan industri di Jabodetabek tetap bergerak naik.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Colliers Internasional Indonesia, harga lahan di Karawang naik 3,7% dan di Bekasi naik 3,3% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Secara rata-rata, harga lahan industri di Jabodetabek meningkat 38,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penjualan lahan industri memperlihatkan penurunan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dengan jumlah 83,9 ha, jauh lebih rendah dari kuartal I/2013 seluas 243,1 ha. Pada dasarnya, kinerja penjualan lahan industri selama semester pertama tahun ini sudah mencapai separuh penjualan 2012.
“Tapi saya tidak terlalu yakin, pada sisa tahun ini akan terjadi penjulan yang besar. Karena sepanjang kuartal II/2013, hanya terjadi penambahan pasokan lahan 25 ha,” kata Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto, Rabu (10/7/2013).
Pihaknya memperkirakan sektor industri akan terus memperlihatkan pelambatan sepanjang tahun ini, karena dipengaruhi beberapa hal. Yang terutama, ujarnya, terkait keterbatasan jumlah pasokan.
Selain itu, Ferry melanjutkan, perusahaan mulai melakukan penghitungan ulang atas rencana pengembangan bisnis mereka, untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak.
Sebagai dampak langsungnya, pengeluaran perusahaan dipastikan akan bertambah. Kondisi tersebut membuat perusahaan menunda melakukan ekspansi.