BISNIS.COM, JAKARTA - Teknologi saat ini makin berkembang dan tidak lagi terpusat pada perangkat-perangkat mobile, seperti smartphone, tablet, dan printer. Nah, di Jakarta Fair yang berlangsung hingga 7 Juli itu terdapat inovasi teknologi printer tiga dimensi. Harganya cukup mahal.
Mesin cetak 3D adalah bentuk teknologi cetak terbaru dalam bentuk tiga dimensi, juga dikenal sebagai prototipe cepat atau stereolithography, di mana sebuah objek tiga dimensi dibuat dengan meletakkan lapisan berturut-turut beberapa bahan.
Sebuah printer 3D menghasilkan benda padat dan bukannya mencetak di dalam lembaran kertas, seperti yang printer-printer konvensional biasa lakukan.
“Inovasi teknologi pencetakan ini menjadi salah satu produk yang banyak dicari oleh para konsumen,” kata Hadik, Head of Media Center PT Jakarta International Expo dalam siaran persnya Jumat (28/6/2013).
Pasalnya, printer ini bisa digunakan untuk membuat modelling prototype, pendidikan, desain produk, hobi, atau model perhiasan.
Pada Jakarta Fair Kemayoran 2013, printer 3D Indonesia menampilkan 2 produk terbarunya yaitu UP PLUS 3D Printer dan UP Mini 3D Printer. Bahan baku yang diperlukan untuk membuat sebuah model hanya berupa ABS Plastic, dengan berbagai pilihan warna, harga untuk satu roll Rp750.000 yang seberat 700 gr ini.
Sayangnya, printer ini baru bisa membuat cetakan 3D hanya dalam satu warna saja. Selanjutnya, giliran Anda-anda yang memberikan warna-warna, sesuai dengan selera masing-masing. Printer 3D ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Meski mahal, setiap inovasi seperti printer tiga dimensi diyakini membuka satu peluang bisnis baru, di antara beraneka peluang bisnis yang dipamerkan di Jakarta Fair.