Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Air Kemasan Naik 5% Habis Lebaran

BISNIS.COM, JAKARTA--Penaikanharga bahan bakar minyak (bersubsidi) yang ditetapkan pemerintah 22 Juni lalu membuat produsen industri air minum dalam kemasan (AMDK) akan menaikan harga jual usai Lebaran.Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan

BISNIS.COM, JAKARTA--Penaikanharga bahan bakar minyak (bersubsidi) yang ditetapkan pemerintah 22 Juni lalu membuat produsen industri air minum dalam kemasan (AMDK) akan menaikan harga jual usai Lebaran.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Hendro Baroena mengatakan memang sangat berkemungkinan ada beberapa produsen AMDK yang menaikan harga jual. Namun dipastikan, kenaikan harga tak akan lebih dari 5%.

Pasalnya, dampak kenaikan harga BBM bersubsidi kepada industri itu tidak terlalu besar, maksimal 2 %.

“Ya tidak serta merta semua produsen akan menaikkan. Akan dilihat nanti, kalau masih bagus sampai akhir tahun, ya tidak akan dinaikkan. Kalaupun dinaikkan di bawah 5%,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (25/6).

Adapun pada Juli ini, pihaknya akan berusaha mengamankan persediaan air minum kemasan ke berbagai daerah. “Juli akan distok banyak, didistribusikan ke berbagai daerah kerena menjelang Lebaran.”
 
Masih terkait dengan kenaikan harga BBM bersubsidi, pihaknya juga mengkhawatirkan wacana pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan menerapkan angkutan yang beroperasi pada siang hari harus angkutan dengan dua sumbu.
 
Kalau wacana tersebut diterapkan, akan berpengaruh pada peningkatan konsumsi. Pasalnya, industri AMDK berproduksi dalam waktu 24 jam, begitu juga dengan distribusi.
 
“Kami biasa pakai satu truk dengan tiga sumbu, kalau dua sumbu artinya harus 2,5 truk, ini sangat mempengaruhi.”

Menurutnya, kegiatan distribusi merupakan kegiatan opersional paling penting dalam industri air dalam kemasan. Pasalnya, baik produksi maupun distribusi berlangsung selama 24 jam tanpa henti.

“Kami kan harus memasarkan setiap hari.” Adapun serapan pasar air minum dalam kemasan untuk wilayah Jabodetabek sebesar 39%, Pulau Jawa 40%, dan wilayah lainnya 21%.

Industri  AMDK mulai eksis di  Indonesia tahun 1973, dengan 1 perusahaan berkapasitas 6 juta liter per tahun. Tahun 2010 jumlah perusahaan AMDK mencapai lebih dari 437 perusahaan dengan lebih dari 1000 merek dan jumlah produksi diperkirakan sekitar 14.5 miliar liter.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper