BISNIS.COM, JAKARTA – Konsumsi bahan bakar minyak tidak akan berubah sekalipun pemerintah menaikkan harga produk bersubsidi.
Sebanyak 35% konsumen yang disurvei perusahaan riset global Kadence International menyatakan akan menambah pengeluaran agar dapat mengonsumsi BBM dengan volume sama seperti sebelum kenaikan.
Adapun 50% konsumen menyatakan tidak ada perubahan pengeluaran untuk BBM karena selama ini mereka menggunakan moda transportasi publik. Sebagian besar konsumen ini merupakan masyarakat lapis menengah ke bawah.
Hanya 18% konsumen yang menurunkan anggaran untuk membeli BBM pascakenaikan harga, di antaranya karena beralih ke moda transportasi publik dari kendaraan pribadi.
Deputy Managing Director Kadence Indonesia Rajiv Lamba mengatakan masyarakat sulit mengurangi konsumsi BBM karena merupakan kebutuhan pokok di kota-kota besar, terutama bagi kelas pekerja.
“Mereka memilih mengeluarkan uang lebih banyak daripada menurunkan konsumsi,” katanya, Rabu (26/6).
Pada saat yang sama, moda transportasi publik di kota-kota besar relatif belum memadai sehingga masyarakat sulit beralih dari kendaraan pribadi.