BISNIS.COM, JAKARTA--Penyakit kardiovaskular atau cardiovascular disease (CVD) bukan hanya menyerang kaum pria. Ternyata, CVD merupakan penyakit paling mematikan bagi kaum hawa di seluruh dunia.
Jumlahnya melampaui jumlah kematian akibat kanker, tuberkulosis, dan HIV/AIDS. Hal ini perlu diwaspadai oleh kaum perempuan.
Kementerian Kesehatan RI mengalokasikan lebih dari 80% dana kesehatan untuk penyembuhan penyakit tidak menular atau noncommunicable deseases (NCDs), termasuk CVD.
Penyakit NCDs antara lain kanker (khususnya kanker payudara relatif tinggi), penyakit paru kronis, dan gangguan jantung (terkait dengan berbagai kondisi, serta stroke yang menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.
Dokter Priscillia Myriarda, spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah dari RS Bunda, menuturkan penyakit yang sering menjangkiti masyarakat modern belakangan ini, seperti pola makan tidak sehat, kurang beraktivitas, kebiasaan merokok, dan stres, kesemuanya merupakan faktor pemicu CVD, dan penyakit lain yang berkaitan dengan serangan jantung dan stroke.
Data dari Ahimsa 2013 (Annual Scientific Meeting of Indonesia Heart Association), katanya, menunjukkan 27% kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke (CVD yang mempengaruhi otak), dan 70% terkait dengvan serangan jantung (mempengaruhi jantung).
"Mungkin di antara kita dapat bertahan hidup lebih lama. Tapi tak berarti yang dijalani adalah kehidupan yang lebih sehat," ungkap Priscillia dalam Mom2Mom Talk yang diadakan oleh RS Bunda bekerja sama dengan PT Philips Indonesia di Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Dia menuturkan ada dua faktor utama penyakit kardiovaskular yang umumnya bisa dicegah, yaitu kurangnya aktivitas fisik, dan tekanan darah tinggi.
"Pada hakekatnya semua itu adalah soal memilih gaya hidup yang lebih sehat, seperti berolahraga teratur, tidak merokok, makan sehat dan menjaga berat badan, serta melakukan pemeriksanaan tekanan darah, kolesteror dan gula darah secara rutin," ungkapnya.
Arjen Raddee, Presdir Philips Healthcare Asia-Pacific, menuturkan perusahaannya ingin menedukasi kaum perempuan mengenai risiko kardiovaskular, dan menganjurkan untuk menjaga kesegatan jantungnya sejak dini.
Kebanyak kaum perempuan tidak menyadari bahwa penyakit kardiovaskular adalah pembunuh utama, dengan angka kematian melebihi jumlah kematian kaum pria akibat penyakit tersebut.
"Melalui kegiatan Mom2Mom Talk ini, kami berharap makin banyak perempuan yang sadar akan risiko penyakit jantung, dan memperbaiki gaya hidup mereka sedini mungkin. Tujuan akhirnya akan menurunkan risiko terkena penyakit jantung di masa mendatang," ujar Arjen.
Dia menjelaskan melalui kerja sama dengan sejumlah RS di Indonesia, Philips melalui peralatan teknologi kesehatannya, berupaya untuk meningkatkan keberhasilan dari diagnosa penyakit dan terapi, yang akhirnya mengurangi biaya kesehatan.