BISNIS.COM, JAKARTA--Meski konsumsi kopi masyarakat Indonesia terus meningkat rata-rata 7,5% per tahun, tapi produsen kopi olahan dalam negeri masih mengkhawatirkan pasokan bahan baku biji kopi.
Pada tahun lalu produksi biji kopi dalam negeri mencapai 748.000 ton dengan komposisi 60% ekspor dan 40% untuk konsumsi industri pengolahan domestik.
Adapun pada tahun ini, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menargetkan porsi tersebut seimbang untuk menaikkan nilai tambah produk.
Meski demikian, Ketua Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) Hutama Sugandhi masih mengkhawatirkan masalah pasokan bahan baku biji kopi yang stagnan akibat tidak ada penambahan produktivotas lahan. Saat ini luas lahan perkebunan kopi mencapai 1,3 juta hektar dengan luas lahan robusta 1 juta hektar dan arabika 0,3 hektar.
Lebih lanjut, kata Hutama, pelaku industri mengkhawatirkan penurunan produksi 15% hingga 20% pada tahun ini akibat anomali cuaca yang menyebabkan intensitas hujan di atas rata-rata.
"Saat ini mungkin masih mencukupi. Namun dengan pertumbuhan konsumsi yang signifikan sedangkan pertumbuhan produksi tidak sampai 2% per tahun, bisa jadi nantinya kita tidak bisa lagi mengekpor. Padahal kopi Indonesia di luar negeri sudah dikenal luas," pungkasnya.
Hutama mengharapkan pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian untuk membuat sebuah gerakan atau program nasional yang mampu meningkatkan produktivitas.