BISNIS.COM, JAKARTA- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan momentum pemerintah melakukan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan akhir pekan lalu tidak tepat.
“Momentumnya tidak tepat karena tensi perdagangan usaha sekarang sedang naik, perusahaan sedang mempercepat pengiriman stok untuk dimanfaatkan puasa dan Lebaran, sedang banyak pengiriman,” kata Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi dalam konferensi pers di kantornya, Senin (24/6/2013).
Pihaknya sejak awal mendukung pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Hanya saja pemerintah terlalu lama menunda sehingga ketika dinaikkan, momentumnya tidak tepat.
“Momentum kenaikan saat ini bikin kami pusing, ditambah tahun politik dan ekonomi di luar negeri juga sedang menurun,” tambahnya.
Yang menjadi masalah utama lainnya adalah, kenaikan tarif angkutan umum yang melebihi kenaikan harga BBM bersubsidi. Menurutnya, organda menginginkan kenaikan tarif hingga 30%, sementara kenaikan solar bersubsidi hanya 22%.
“Kami kan banyak mengirimkan logistik ke berbagai daerah, kalau tarif terlalu tinggi dampaknya harga barangnya juga akan naik tinggi.” (ltc)