BISNIS.COM, JAKARTA--Ketidakpastian kebijakan pemerintah di bidang hilir minyak dan gas bumi menjadi penyebab kelangkaan elpiji di sejumlah wilayah Indonesia.
Komaidi Notonegoro, pengamat energi Reforminer Institute, mengatakan kelangkaan elpiji yang terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta, lebih disebabkan adanya distributor dan agen penyalur elpiji yang menahan pasokan. Hal itu dilakukan agar oknum tersebut dapat meraup keuntungan dari tidak tegasnya kebijakan hilir migas.
“Ini [kelangkaan elpiji] sangat berkaitan dengan kebijakan hilir migas yang tidak tegas. Seperti rencana kenaikkan bahan bakar minyak [atau upaya Pertamina untuk menaikkan harga elpiji tabung 12 kilogram, tetapi diminta untuk ditunda oleh pemerintah,” katanya saat dihubungi Bisnis di Jakarta, Minggu (9/6).
Komaidi mengungkapkan dengan pasokan elpiji yang melebihi kuota harian di sejumlah daerah seharusnya sudah menyelesaikan persoalan kelangkaan. Akan tetapi, tambahan pasokan itu juga tidak dapat sampai ke masyarakat karena ditahan oleh oknum distributor.
Momentum diluncurkannya bright gas oleh Pertamina juga menjadi salah satu alasan oknum distributor dan penyalur menahan pasokan elpiji tabung 12 kilogram. Akibatnya, Pertamina terkesan menahan pasokan elpiji 12 kilogram karena terus mengalami kerugian dari situ.
Untuk itu, Pertamina harus segera menyelesaikan persoalan oknum distributor dan penyalur elpiji yang menahan pasokan itu. Selain itu, perseroan harus kembali mengevaluasi mekanisme distribusi elpiji, termasuk menerapkan pengawasan ketat terhadap jaminan pasokan dan ketahanan cadangan elpiji di seluruh wilayah Indonesia.
Harga elpiji di sejumlah wilayah Jakarta memang naik akibat kurangnya pasokan. Di Toko Keta Jaya, Kapuk, Jakarta Barat, harga elpiji tabung 12 kg mencapai Rp85.000 per tabung, sedangkan elpiji tabung 3 kg seharga Rp18.000 per tabung.
Senada, Toko Purba menjual elpiji tabung 12 kilogram seharga Rp90.000 per tabung dan elpiji tabung 3 kilogram seharga Rp17.000 per tabung. “Elpiji 3 kilogram kami beli sudah Rp15.000 dari agen penyalur. Sedangkan elpiji 12 kilogram jarang ada barangnya,” katanya.