BISNIS.COM, JAKARTA-Ekspor sepatu Indonesia tahun ini diperkirakan turun sekitar 10% dari realisasi tahun lalu. Kondisi ini kontras dengan realisasi kurun waktu 2009-2012 yang mengalami pertumbuhan signifikan.
Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mengatakan ekspor sepatu terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 2009, ekspor sepatu Indonesia hanya senilai US$1,7 miliar. Namun pada 2012, eskpor sepatu mencapai US$3,5 miliar atau meningkat 200 % dibandingkan empat tahun lalu.
Untuk tahun ini, paparnya, ekspor sepatu Indonesia masih mengalami tren positif. Hanya saja, adanya penaikan upah minimum regional (UMR) yang diberlakukan pada awal tahun di luar ekspetasi pengusaha atau tidak rasional. Hal ini membuat industri cukup terpukul.
“Tren masih bagus, namun dengan adanya kenaikan UMR tahun ini, ekspor diperkirakan akan turun 10 % dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Eddy di sela-sela pembukaan Pameran Sepatu, Kulit dan Fesyen, Kamis (30/5/2013).
Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto mengatakan ekspor sepatu Indonesia terus meningkat jauh dibandingkan dengan peningkatan impor. “Tidak sebandinglah".
Menurutnya, pertumbuhan industri sepatu tahun ini masih positif meski ada penaikan UMK.