BISNIS.COM, JAKARTA—Pengoperasian Cikarang Dry Port di kawasan industri Jababeka Cikarang berhasil mempersingkat waktu tunggu (dwelling time) kontainer atau peti kemas rata-rata 2,8 hari.
"Umumnya waktu tunggu peti kemas sejak turun dari kapal sampai dengan peti kemas keluar pelabuhan di Tanjung Priok membutuhkan waktu enam hari, sedangkan kalau lewat Cikarang Dry Port dapat dipersingkat 2,8 hari," kata Benny Woenardi, Managing Director Cikarang Dry Port di Cikarang, Senin (27/5)
Benny menjelaskan kehadiran Cikarang Dry Port mulai mendapat perhatian dari perusahaan-perusahaan yang selama ini melakukan kegiatan ekspor-impor. Sebagian besar perusahaan-perusahaan itu berada di koridor jalan tol Bekasi-Cikampek dan Bogor.
Hal ini terlihat dari kinerja Cikarang Dry Port (CDP) pada kuartal pertama 2013. Selama periode Januari-April, arus kontainer yang masuk ke pelabuhan darat pertama di Indonesia ini meningkat signifikan.
“Apabila tahun lalu kontainer yang keluar-masuk CDP mencapai 6.444 TEUs (the twenty-foot equivalent unit), maka selama empat bulan pertama tahun ini telah mencapai 6.558 TEUs,” jelas Benny.
Benny menambahkan peningkatan angkutan itu tak lepas dari kerja keras Tim CDP untuk meyakinkan perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar kawasan industri Cikampek, Cikarang, dan Bekasi. (Antara)